Soal Jiwasraya, Arief Poyuono: Gagal Bayar Gara-gara Investasi Fiktif

arief-poyuono-gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

harianpijar.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut terkait gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya bukan lantaran perusahaan tersebut sudah bermasalah sejak 10 tahun lalu. Selain itu, sebelumnya Jiwasraya tidak pernah gagal bayar klaim untuk para pemegang polis.

Menurut Arief, bahwa gagal bayar polis yang mencapai belasan triliun rupiah tersebut terjadi karena ada investasi fiktif untuk membobol dana masyarakat di PT Asuransi Jiwasraya.

Selanjutnya, Arief juga menyebut dua nama yang bekerja sama dalam permufakatan tersebut, yakni mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim dan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo.

Baca juga:   Kapitra Prediksi Fadli Zon Akan Jadi Menteri di Kabinet Jokowi

“Mereka membeli saham berportofolio sampah seperti salah satu saham berkode TRAM, yang merupakan saham yang diterbitkan oleh perusahaan milik Heru Hidayat, yang sudah entah ke mana batang hidung sejak kasus jiwasraya meledak,” kata Arief saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat 20 Desember 2019 kemarin.

Arief juga menegaskan, bahwa gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya diduga kuat karena investasi yang serampangan di pasar modal. Karena, perusahaan asuransi pelat merah ini, banyak membelanjakan dana nasabah ke saham lapis tiga alias gorengan. Misalnya TRAM, IIKP, MTFN, ABBA, SMRU.

Baca juga:   Soal UU KPK, Gerindra: Jokowi Harus Berani Keluar dari Tekanan Parpol

Sementara diketahui, tercatat pada 29 Mei 2013, PT Asuransi Jiwasraya memborong 5,87 persen saham TRAM yang dibanderol Rp1.300-an per lembar. Bahkan, total investasi PT Asuransi Jiwasraya di TRAM saat itu mencapai Rp 760 miliar.

Kemudian, pada 28 November 2014, saham TRAM melorot Rp 319,8 per lembar. Bahkan, pada Juni 2019,  saham TRAM kembali longsor ke level Rp 122 per lembar. [elz/rmol]

SUMBERRmol.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini