harianpijar.com, JAKARTA – Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut banyak yang salah tangkap dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus gagal bayar polis asuransi oleh PT Asuransi Jiwasraya (persero) sebetulnya mulai terjadi sekitar 10 tahun lalu. Bahkan, banyak yang terbawa perasaan (baper-red) dengan pernyataan tersebut.
Menurut Arya, inti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah persoalan yang dihadapi Jiwasraya telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Namun, bukan berarti Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalahkan pemerintahan sebelumnya.
“(Permasalahan) ini sejak 2006, jadi artinya Pak Jokowi memberitahu bahwa ini kasus karena sudah lama jadi memang bertahap mengerjakannya, jangan baper gitu loh, banyak banget yang baper,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Sementara, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa kasus gagal bayar polis asuransi oleh PT Asuransi Jiwasraya (persero) bukan perkara ringan. Selain itu, persoalan keuangan yang membelit Jiwasraya sebetulnya mulai terjadi sekitar 10 tahun lalu.
Bahkan, dalam tiga tahun ini kondisinya memburuk dan pemerintah berkomitmen untuk mencarikan solusinya.
“Ini bukan masalah ringan. Namun, setelah pelantikan, Pak Menteri BUMN, kemarin kita sudah rapat dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Gambaran solusinya sudah ada. Masih dalam proses,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Balikpapan, Rabu 18 Desember 2019 baru lalu. [elz/rep]