Mukatamar PPP, Baidowi: Ada 5 Nama yang Digadang-gadang Jadi Caketum PPP

Achmad-Baidowi
Achmad Baidowi.

harianpijar.com, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Wasekjen PPP) Achmad Baidowi menyebut partainya akan menggelar pemilihan ketua umum melalui Muktamar di tahun 2020. Selain itu, sedikitnya ada lima nama yang digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai ketua umum PPP tersebut.

“Satu, Pak Suharso Monoarfa selaku Plt (pelaksana tugas) ketua umun, yang kedua Bapak Sekretaris Jenderal Bapak Arsul Sani,” kata Achmad Baidowi usai Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu 15 Desember 2019.

Menurut Baidowi, Suharso Monoarfa yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) ini menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP pada awal 2019, menggantikan Romahurmuziy yang terjerat kasus korupsi.

Baca juga:   PPP: Bulan Ini Rencananya Jokowi Akan Bertemu Ketum Parpol Koalisi

Selanjutnya, Arsul Sani selain duduk sebagai anggota Komisi III DPR, juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR. Nama lain yang juga digadang-gadang mencalonkan diri. Kemudian, ada juga politisi senior PPP Akhmad Muqowam, Wakil Ketua Fraksi PPP Amir Uskara dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono.

“Khusus Pak Mardiono ini karena ada ketentuan perundang-undangan yang melarang rangkap jabatan bagi anggota Wantimpres, apakah beliau tetap di Wantimpres atau maju menjadi ketum, ya tergantung beliau,” ujar Baidowi.

Ditegaskan Baidowi, bahwa nama-nama yang muncul itu datang dari aspirasi jajaran PPP di wilayah. Karena itu, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah kelima nama tersebut benar-benar akan mencalonkan diri atau tidak.

Baca juga:   Pernyataan Soal Tawaran Menteri ke Gerindra Disorot, Arsul Sani: Andi Arief Salah Memahami

“Apakah nanti bener bener mencalonkan ya kita tidak tahu,” tegas Baidowi.

Kemudian, Baidowi juga menjelaskan, sesuai dengan AD/ART partai, calon ketua umum harus memenuhi sejumlah syarat. Persyaratan itu misalnya, calon haruslah yang sudah pernah menjadi pengurus DPP atau DPW minimal satu periode. Bahkan, calon ketua umum juga harus beragama Islam, jujur dan berintegritas.

“Jadi jenjang kaderisasinya jelas,” jelasnya.

Sementara, pemilihan ketua umum PPP rencananya digelar usai Pilkada, atau setelah 23 September 2020, melalui forum Muktamar.

Awalnya, Muktamar akan digelar 2021, namun dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) V diputuskan bahwa pemilihan ketua umum dipercepat. [elz/komp]

SUMBERKompas

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini