harianpijar.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berikan apresiasi terkait sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak usulan penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dalam wacana amendemen UUD 1945.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, penolakan itu bukti bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tergiur dengan tawaran perpanjangan masa jabatan.
“Apa yang ditegaskan Bapak Presiden Jokowi diapresiasi PDIP bahwa beliau tidak tergiur oleh mereka yang menawarkan masa jabatan tiga kali,” kata Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa 3 Desember 2019.
Selanjutnya, dikatakan Hasto, sudah sewajarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan usulan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Karena, usulan tersebut bertentangan dengan semangat reformasi.
“Sudah sangat jelas, presiden sendiri merasa tertampar karena sebuah gagasan yang bertentangan dengan semangat reformasi,” ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menagaskan, masa jabatan presiden selama dua periode sudah cukup bagi Jokowi untuk melakukan berbagai perubahan dan memberikan warisan bagi Indonesia.
“Ya sudah cukup dua periode. Dua periode telah memungkinkan bagi seorang pemimpin membuat legacy,”tegas Hasto.
Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan wacana amendemen UUD 1945 di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang melebar dari persoalan haluan negara.
Padahal, sejak awal wacana amendemen ini muncul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengingatkan agar tidak melebar.
“Sekarang kenyataannya begitu kan, (muncul usul) presiden dipilih MPR, presiden tiga periode. Jadi lebih baik enggak usah amendemen,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.
“Kita konsentrasi saja ke tekanan-tekanan eksternal yang bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan,” lanjuy Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dirinya tidak setuju dengan usul jabatan presiden tiga periode. Karena, dirinya merupakan produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca-reformasi.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) curiga kepada pihak yang mengusulkan jabatan presiden 3 periode itu.
“Kalau ada yang usulkan itu ada tiga (motif), menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,” tegas Presiden Joko Wdodo (Jokowi). [elz/komp]