harianpijar.com, PEKALONGAN – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyebut bahwa Ansor dan Banser tidak boleh mengabaikan masalah politik meski organisasi keagamaan ini tidak mengajak anggotanya berpolitik.
“Saya tidak sedang mengajak Ansor berpolitik namun hampir semua dimensi kehidupan masyarakat ditentukan oleh politik. Oleh karena, kita harus seimbang antara keagamaan dan sosial kemasyarakatan, dimana di dalamnya ada politik,” kata Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, di Pekalongan, Minggu, 1 Desember 2019.
Menurut Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah X yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang ini mengatakan menjaga ajaran Aswaja, salawatan, ngaji, gotong royong, itu penting dan harus. Namun, politik juga tidak kalah penting nya.
Ditegaskan Yaqut, untuk membangun Nahdatul Ulama (NU) masa depan dibutuhkan kontribusi serius dalam dunia sosial kemasyarakatan, termasuk di dunia politik. Meski NU, termasuk Ansor adalah organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakatan, namun para kader jangan abai dengan persoalan politik.
“Kita tidak bisa hanya mengaji saja, salawatan saja namun juga harus menatap masa depan bangsa dengan lebih baik. Oleh karena, kita jangan abai dengan masalah politik,” tegas Yaqut di hadapan ratusan kader Ansor dan Banser itu.
Selanjutnya, Yaqut menjelaskan, bahwa Ansor dan Banser harus bisa mendukung jika ada kader seperti sahabat Azmi Fahmi, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pekalongan memiliki peluang maju bupati.
“Kita harus dukung, diperjuangkan seluruh kader. Ini politik,” kata Yaqut yang juga adik dari tokoh Nahdlatul Ulama Yahya Staquf ini.
Kemudian, Yaqut juga meminta seluruh kader Ansor dan Banser harus tetap solid dan satu komando dalam berkhidmah, serta serius menjaga ajaran Aswaja, Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). [elz/ant]