harianpijar.com, JAKARTA – Pengamat intelijen Ridlwan Habib menyatakan bahwa oknum atau kelompok yang ingin memanfaatkan momen Reuni Akbar 212 akan kesulitan karena aksi ini justru mendapatkan dukungan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Reuni 212 Insya Allah akan damai dan bebas provokasi karena didukung oleh Pemerintahan Presiden Jokowi,” kata Ridlwan Habib, di Jakarta, Kamis, 28 November 2019 lalu.
Menurut Ridlwan, bahwa dukungan dari Menko Polhukam dan Menteri Agama, sehingga Reuni Akbar 212 tidak punya alasan untuk melawan pemerintah.
“Langkah Menag mendukung reuni strategi yang tepat, membuat situasi damai, menekan potensi ribut, terutama di medsos,” ujar Ridlwan.
Selanjutnya, Ridwan juga menduga pada penyelenggaraan kali ini, peserta Reuni Akbar 212 tidak akan sebanyak ketika demonstrasi dulu pada 2 Desember 2016 lalu, karena kegiatan berlangsung pada hari kerja.
“Itu hari Senin, banyak yang bekerja, saya menduga akan sepi,” ucapnya.
Kemudian, Ridlwan juga berharap kedepanya Reuni 212, bisa jadi pemersatu umat Islam dan bersama-sama pemerintah melawan kelompok ekstrem radikal.
“Dengan mendukung Reuni 212 diharapkan ormas-ormas Islam akan bersatu melawan oknum-oknum kecil ekstrem seperti kelompok JAD,” tandas Ridlwan Habib. [elz/ant]