harianpijar.com, KUPANG – Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang dipimpin Surya Paloh, tidak akan secara terbuka menyatakan keluar dari kekuasaan dan menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun, sikap politik Partai NasDem itu terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa, akan dilakukan secara terbuka.
Menurut Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi, hal itu berkaitan dengan manuver politik Surya Paloh akhir-akhir ini, dan kemungkinan Partai NasDem keluar dari kekuasaan dan menjadi oposisi.
“Menurut saya, NasDem tidak secara terbuka menyatakan keluar dari kekuasaan, namun sikap politik terhadap pemerintah akan dilakukan secara terbuka. Surya Paloh secara tegas sudah menyatakan akan menjadi oposisi bagi pemerintah,” kata Ahmad Atang, di Kupang, Selasa 5 November 2019.
Ditegaskan Ahmad Atang, mengenai posisi NasDem, walaupun berada dalam pemerintahan, tetapi dalam negara dengan sistem presidensial, tidak ada oposisi ekstrim tapi oposisi loyal.
“Jadi NasDem mengambil sikap oposisi lebih sebagai alat kontrol bukan mosi,” tegasnya.
Ahmad Atang juga menambahkan, politik yang dibangun merupakan bentuk politik koalisi bukan oposisi. Karena itu, anggota koalisi tidak kehilangan sikap kritisnya terhadap pemerintah, karena koalisi bersifat ad hoc bukan permanen.
“Ini berbeda dengan sistem parlementer yang berlaku oposisi permanen,” tandas Ahmad Atang. [elz/ant]