harianpijar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah sangat bijak dan baik dalam memilih menteri anggota Kabinet Indonesia Maju untuk lima tahun kedepan.
Menurut Sekretaris Jenderal PDP Hasto Kristiyanto, kalaupun menteri yang dipilih Presiden Jokowi tidak terakomodir keinginan semua orang, hal itu biasa dan dapat dimaklumi.
Selain itu, Hasto Kristiyanto juga mengutip ucapan Steve Jobs untuk pemilihan anggota Kabinet Indonesia Maju, yang menyatakan pemimpin tidak dapat menyenangkan semua orang.
“Pemimpin itu menurut Steve Jobs, bukan penjual es krim yang membuat semuanya senang. Pemimpin itu memegang tanggung jawab bagi kemajuan,” kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.
Ditegaskan Hasto Kristiyanto, ukuran keberhasilan pemimpin bukan berdasarkan bagaimana dia bisa berhasil menyenangkan semua pihak. Karena itu, untuk Jokowi sudah cukup baik menggunakan hak prerogatifnya sebagai presiden untuk memilih menteri.
“Ya, artinya presiden menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang rendah hati. Sehingga beliau menunjukkan presiden punya hak prerogatif,” tegas Hasto Kristiyanto.
Sementara diketahui, soal pemilihan Menteri di Kabinet Indonesia Maju sempat dipermasalahkan politikus Partai Demokrat Andi Arief. Bahkan, Andi Arief menduga ada dendam Ketua Umum PDIP Megawati bukan hanya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja, tapi hingga ke anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemilihan anggota kabinet tersebut.
Sedangkan, dikutip dari laman Twitter pribadinya, Andi Arief sempat menyangka bahwa dendam presiden kelima itu hanya kepada SBY. Andi Arief berpikir Preiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memperbaiki hubungan keduanya, namun nyatanya tidak.
“Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati hanya pada Pak @SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum mampu,” kata Andi Arief, dikutip Sabtu 26 Oktober 2019.
Bahkan, Andi Arief juga menyebut hal ini sebagai takdir sejarah. Karena, kemungkinan besar dendam Megawati Soekarnoputri ini akan sampai hingga anak dan cucu SBY.
Namun, Hasto meyakini bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasti memahami hak prerogatif yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, SBY pernah mendapat kewenangan yang sama saat menjadi presiden.
“Itu kan hak prerogatif presiden. Pak SBY juga pernah jadi presiden. Jadi Pak Andi Arif tahu,” tandas Hasto. (elz/cnn)