Projo: Yang Ingin Gagalkan Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin Harus Hadapi Rakyat

Jokowi-Ma'ruf-Amin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin. (foto: instagram/khmarufamin_)

harianpijar.com, JAKARTA – Kelompok Pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 lalu (Projo) memperingatkan bahwa pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019 harus siap menghadapi perlawanan rakyat.

“Kami juga mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan harus siap menghadapi perlawanan dan kemarahan rakyat,” kata Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Oktober 2019.

Lebih lanjut, dijelaskan Budi Arie Setiadi, menggagalkan pelantikan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi sama saja merampas suara rakyat dan menghancurkan demokrasi itu sendiri. Karena itu, pelantikan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin pada 20 Oktober mendatang dimaknai sebagai perayaan mandat rakyat.

Baca juga:   Pengamat: Presiden Dinilai Miliki Banyak Pilihan Perbaiki Kekacauan Legislasi

Bahkan, menurutnya, Jokowi adalah mandataris rakyat yang terpilih lewat pesta demokrasi lima tahunan.

“Kami yakin dengan energi dan tenaga rakyat. Kami yakin rakyat bersama Jokowi karena Jokowi ada di hati rakyat,” ucapnya.

Sementara, Budi Arie Setiadi menyambut baik usul Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menyarankan pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin digeser dari pagi menjadi sore hari pada 20 Oktober mendatang. Karena, menggeser waktu pelantikan untuk menghormati masyarakat yang ingin beribadah dan olahraga di pagi hari.

“Buat kami, usulan ini sangat baik dan bagus. Kami menghormati keputusan MPR. Presiden Jokowi kan sudah berkali-kali menegaskan beliau tunduk pada konstitusi dan aturan ketatanegaraan,” ujar Budi Arie Setiadi.

Baca juga:   Fadli Zon Sebut Stafsus Milenial Hanya Pajangan, Billy: Kami Sudah Berkarya dan Berkontribusi Bangun Bangsa

Sebelumnya, Bamsoet menyatakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih adalah momen sakral kenegaraan. Karena itu, diimbau semua pihak termasuk mahasiswa tak menggelar demonstrasi saat hari pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Masih banyak waktu yang bisa diberikan untuk berunjuk rasa. Gedung parlemen terbuka bagi siapa saja untuk menyampaikan aspirasinya, tapi jangan di hari yang sakral itu karena melantik pemimpin kita lima tahun ke depan,” kata Bamsoet.

Kemudian, politisi Partai Golkar itu juga meminta doa masyarakat agar prosesi pelantikan yang digelar di Gedung MPR/DPR itu bisa berjalan dengan lancar. (elz/cnn)

SUMBERCNN Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini