Kaum Radikal Ingin Gagalkan Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin

Aksi-Kawal-Pelantikan-Jokowi
. (foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

harianpijar.com, JAKARTA – Aksi kawal pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dilakukan Gerakan Peduli Bangsa, di Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019, mengungkit soal kerusuhan di depan Gedung DPR yang terjadi beberapa waktu lalu.

Menurut Koordinator lapangan aksi Ronald Mulia Sitorus, aksi kerusuhan tersebut merupakan hasil hasutan oknum yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Sangat ada sekelompok orang, sekelompok politisi, ada juga sekelompok pembangkang anti-NKRI, kaum radikalis yang dengan terang-terangan berupaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk masa jabatan 2019-2024,” kata Ronald Mulia saat dikonfirmasi di Taman Aspirasi.

Dikatakan Ronald Mulia, upaya menggagalkan pelantikan dimulai dari kasus diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Kemudian berlanjut pada kerusuhan di Papua, hingga sejumlah unjuk rasa mahasiswa yang berujung kerusuhan di beberapa daerah.

Baca juga:   Waketum PAN: Posisi Politik Kami Ditentukan di Rakernas dan Komunikasi dengan Jokowi

Namun, sayangnya, Ronald Mulia tidak merinci kelompok-kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut.

“Mahasiswa tidak mungkin bawa panah, bom molotov. Artinya ada kaum radikal dan penyusup,” ujar Ronald Mulia.

Selanjutnya, ditegaskan Ronald Mulia, aksi hari ini adalah persiapan menuju hari pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, 20 Oktober mendatang. Bahkan, menurutnya, pihaknya juga mengadakan apel akbar di Bandung, Surabaya, dan Sumedang.

“Semua teman-teman merindukan turun ke jalan, menunjukkan diri bahwa kami ada. Kami siap kawal konstitusi, dan pelantikan presiden terpilih,” tegas Ronald Mulia.

Ronald Mulia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan aksi lagi sebelum pelantikan dilakukan. Bahkan, dalam aksi lanjutan nanti akan digelar long march melewati Istana Kepresidenan.

Baca juga:   Soal Anggota Dewan Pengawas KPK, Politisi PDIP: Presiden Jokowi Masih Merahasiakan

“Kami akan deklarasikan untuk kawal konstitusi. Kita bersama-sama akan kumpul di suatu tempat dan akan long march,” tandasnya.

Sementara, aksi Kawal Pelantikan Jokowi di Jakarta, hari ini (kemarin-red) dimulai sejak pukul 12.00 WIB di Taman Aspirasi tepat seberang Istana Merdeka. Selain itu, massa aksi terlihat mengenakan baju putih.

Tampak peserta aksi membawa spanduk bertuliskan ‘Kawal Konstitusi Kawal NKRI’. Bahkan, ada pula spanduk yang bertuliskan ‘Apapun Yang Terjadi Kami bersamamu Pakde’.

Selain itu, koordinator aksi memprediksi Kawal Pelantikan Jokowi diikuti ribuan orang. Tetapi, berdasarkan pantauan hingga siang kemarin, peserta aksi ditaksir tak lebih dari puluhan orang yang hadir. (elz/cnn)

SUMBERCNN Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini