Soal Perppu KPK, Moeldoko: Ibarat Memakan Buah Simalakama bagi Jokowi

Moeldoko
Moeldoko.

harianpijar.com, JAKARRTA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut Perppu KPK terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti memakan buah simalakama.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi pilihan dilematis terkait tuntutan mahasiswa mengenai Perppu tentang KPK itu.

“Karena keputusan itu seperti simalakama. Enggak dimakan bawa mati, dimakan ikut mati, kan begitu, cirinya memang begitu. Jadi memang tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.

Seperti diketahui, Moeldoko kemarin menggelar pertemuan dengan sebagian perwakilan mahasiswa menindaklanjuti gelombang protes bertemakan #ReformasiDikorupsi. Selain itu, dalam pertemuan itu mahasiswa tetap mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perppu KPK.

Baca juga:   PA 212 Beri Target Prabowo Pulangkan Habib Rizieq dalam 100 Hari Kerja Jadi Menhan

Sedangkan, sejumlah perwakilan mahasiswa yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari Universitas Tarumanegara, Universitas Paramadina Jakarta, Trisakti School Management, Universitas Trisakti dan Universitas Kristen Krida Wacana.

Selanjutnya, perwakilan mahasiswa Trisakti dalam pertemuan itu mengultimatum Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perppu KPK sebelum 14 Oktober. Bahkan, jika tidak mahasiswa mengancam menggelar demonstrasi dengan jumlah massa lebih besar.

Namun, Moeldoko meminta mahasiswa tak memberikan batas waktu bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeluarkan Perppu KPK.

“Kemarin saya pesan kepada mahasiswa, jangan pakai bahasa pokoknya lah. Kita itu memikirkan negara itu persoalannya besar, semua harus dipikirkan, semua harus didengarkan, mesti ada. Semua warga negara juga bijak gitu di dalam menyikapi semua keputusan,” kata Moeldoko.

Baca juga:   Presiden Joko Widodo Saksikan Pendistribusian Paket Makanan Dekat Rumahnya di Solo

Moeldoko juga mengatakan, memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa dalam kehidupan bernegara, presiden tak hanya mendengar masukan dari mahasiswa. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mendengarkan masukan dari kalangan partai politik serta berbagai kelompok masyarakat.

“Presiden itu banyak yang harus didengarkan, ada partai politik, ada masyarakat yang lain, ada mahasiswa, ada berbagai elemen masyarakat,” kata Moeldoko.

Karena itu, dari masukan sejumlah pihak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mendengarkan dengan jernih dan cermat agar dapat mengambil langkah terbaik. (elz/cnn)

SUMBERCNN Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini