Massa Aksi Demo di Depan Gedung KPK Mengaku Dibayar dan Tak Paham dengan Masalah

massa-demo-kpk
Massa aksi demo yang mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu, 14 September 2019. (foto: dok. CNN Indonesia).

harianpijar.com, JAKARTA – Massa aksi demo yang mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Sabtu, 14 September 2019, mengaku dijanjikan bayaran uang jika ikut meramaikan unjuk rasa tersebut.

Hal tersebut berdasarkan hasil bincang-bincang dengan beberapa orang massa aksi, tetapi tak mau menyebutkan nama. Salah seorang perempuan massa aksi mengaku sebagai warga Cipinang, Jakarta Timur.

Perempuan itu mengatakan diajak ikut demonstrasi oleh seseorang bernama Mbak Sri. Perempuan yang berusia sekitar 50 tahun itu bersedia ikut karena tidak punya kesibukan. Bahkan, dirinya pun terbujuk oleh tawaran uang dan makanan.

“Ya itu dikasih uang sama snack (makanan ringan),” kata perempuan berkaos hitam tersebut.

Baca juga:   Soal Kasus Aksi 22 Mei, Menhan Prihatin Senior dan Juniornya di TNI Terkait Kerusuhan

“Iya lima puluh (Rp 50 ribu),” lanjutnya saat ditanyakan mengenai nominal yang diperoleh dari aksi unjuk rasa.

Selanjutnya, perempuan itu mengaku sudah diajak demonstrasi di KPK sejak Jumat, 13 September 2019. Namun, saat ditanya apakah dirinya tahu soal permasalahan revisi UU KPK dan pergantian pemimpin, dirinya mengaku tak tahu.

“Enggak tahu apa-apa saya. Saya mah ikut meramaikan saja, diajak doang kan,” ujarnya.

Ketika hendak ditanya lebih jauh, perempuan itu ditarik oleh perempuan koordinator lapangan. Sang perempuan mengonfirmasi bahwa orang yang menariknya itu adalah Mbak Sri.

Sementara, massa aksi lainnya yang ditemui adalah para remaja. Mereka enggan mengungkap nama dan identitas detail. Salah seorang pemuda warga yang tinggal di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Timur mengaku sedang nongkrong bersama kawan-kawan saat diajak ikut unjuk rasa.

Baca juga:   Gelar Jumpa Pers, Ini Beberapa Poin yang Disetujui dan Ditolak Jokowi dalam Revisi UU KPK

“Diajak teman. Diajak, ‘Mau ikut enggak demo?'” ucapnya.

Selain itu, serupa dengan sumber sebelumnya, sang pemuda mengonfirmasi dijanjikan bayaran Rp 50 ribu untuk ikut aksi selama sehari. Namun, bayaran diberikan setelah aksi selesai.

Berdasarkan pantauan, ada ratusan massa aksi yang ikut demonstrasi mendukung revisi UU KPK. Namun, dari jumlah itu hanya puluhan yang masih berdiri dan ikut dalam orasi. Sementara sebagian besar memilih duduk di pinggir sambil menghabiskan makan nasi kotak mereka. (elz/cnn)

SUMBERCNN Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini