Pidato Kontemplasi, SBY Titip Sejumlah Harapan ke Presiden Jokowi

Susilo-Bambang-Yudhoyono-SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi. (foto: detik/Grandyos Zafna)

harianpijar.com, BOGOR – Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6 yang juga Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sejumlah harapan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membacakan Pidato Kontemplasi di kediamannya, Puri Cikeas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 September 2019 malam.

“Melalui mimbar kecil di Cikeas ini, saya menitipkan harapan kepada Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin,” kata SBY di hadapan para tamu undangan peringatan hari ulang tahun SBY ke-70 dan hari jadi Partai Demokrat ke-18.

Salah satu harapannya, yaitu memasukkan materi kontemplasi yang di sampaikannya untuk melengkapi agenda, kebijakan, dan langkah tindakan yang diambil oleh negara dan pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Baca juga:   Ngabalin: Penetapan Tersangka Imam Nahrawi sebagai Bukti Presiden Tak Intervensi Kerja KPK

“Saya tahu, membangun nilai dan perilaku menuju terciptanya masyarakat yang baik, bangsa yang baik, dan negara yang baik, adalah merupakan agenda berkesinambungan. Dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya, dan dari satu generasi ke generasi yang lain. Namun, semuanya harus dimulai dari sekarang,” ucapnya.

Menurut SBY, masyarakat telah memberikan mandat kepada Jokowi untuk memimpin Republik Indonesia kedua kalinya. Karena itu, dirinya mengajak masyarakat melalui pidatonya untuk mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengemban amanah.

“Saya selaku pribadi dan pemimpin Partai Demokrat, saya mengajak saudara-saudara kami rakyat Indonesia, untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru, agar sukses dalam mengemban amanah rakyat,” ujar SBY.

Baca juga:   Saat Poyuono Terang-terangan Ngaku Ingin 'Tampar hingga Jerumuskan' Jokowi untuk 3 Periode

Bahkan, SBY mengakui bahwa membangun bangsa dan negara buka merupakan pekerjaan sekali jadi dan instan. Karena itu, diperlukan waktu yang panjang, serta ikhtiar yang perlu dilakukan secara terus menerus.

“Tak ada perjalanan dan pembangunan bangsa yang bebas dari rintangan, termasuk dinamika dan pasang surutnya. Karenanya, kita harus bersabar, tak putus asa dan lekas menyerah. Namun, kita harus sungguh gigih, dan bekerja sekuat tenaga,” pungkas SBY. (elz/ant)

SUMBERAntara

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini