Soal Tudingan Mirip Mobil China, PAN Minta Manajemen Esemka Terbuka

Saleh-Partaonan-Daulay
Saleh Partaonan Daulay. (foto: detik/Tsarina)

harianpijar.com, JAKARTA – Menyusul diresmikannya pabrik mobil Esemka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di media sosial baru-baru ini ramai diperbincangkan mengenai mobil Esemka yang dinilai mirip dengan mobil asal China.

Terkait hal itu, Partai Amanat Nasional (PAN) menilai polemik soal mobil Esemka ini harus segera diakhiri. PAN pun meminta pihak PT Solo Manufaktur Kreasi menjelaskan detail terkait produksi Esemka.

“Polemik soal mobil Esemka ini harus diakhiri. Harus dimulai dari keterbukaan pihak manajemen mobil Esemka. Mereka perlu menjelaskan berbagai hal terkait produksi mobil Esemka tersebut. Pihak manajemen dituntut untuk menjelaskan investor yang terlibat, tenaga ahli yang bekerja, sistem distribusi dan pemasaran, serta hal-hal lain yang perlu diketahui masyarakat. Tidak ada yang salah dalam memproduksi mobil Esemka tersebut. Tetapi tentu rasa ingin tahu masyarakat harus juga disahuti,” ujar Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada awak media, Sabtu, 7 September 2019.

Baca juga:   Din Syamsudin: Presiden dan Wapres Terpilih Harus Jadi Pemimpin Rakyat Indonesia

Saleh Partaonan Daulay menganggap wajar jika banyak pertanyaan yang muncul menyusul peluncuran mobil Esemka. Pasalnya mobil tersebut telah ditunggu-tunggu kehadirannya sejak beberapa tahun yang lalu.

“Mungkin karena sudah lama ditunggu-tunggu, akhirnya ada pertanyaan-pertanyaan bernada ingin tahu dari masyarakat. Sebagai calon konsumen, masyarakat tentu punya hak untuk mendapatkan informasi. Lagian, tidak perlu ada yang ditutup-tutupi dalam setiap pekerjaan yang diyakini dan dinilai baik,” ungkapnya.

Menurut Saleh Partaonan Daulay, sudah seharusnya PT Solo Manufaktur Kreasi menjelaskan kepada masyarakat terkait hal-hal yang menjadi pertanyaan selama ini. Dirinya khawatir, bila dibiarkan berlarut-larut, akan menimbulkan beragam spekulasi.

Baca juga:   Ini yang Dimaksud Partai Gerindra Soal Kelompok Intoleran Pemecah Belah

“Justru, kalau rasa ingin tahu masyarakat tidak dijawab, dikhawatirkan akan menimbulkan spekulasi-spekulasi yang tidak perlu. Kalau itu terjadi, yang rugi tentu pihak pengusaha. Dan pada titik tertentu, nama baik pemerintah juga dapat terganggu,” tukas Saleh Partaonan Daulay.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi meresmikan pabrik mobil Esemka di Boyolali, pada Jumat, 6 September 2019 kemarin. Dalam peresmian itu, juga diluncurkan mobil pikap yang diberi nama Bima Esemka, kemudian mobil Digdaya Esemka dan minivan dengan nama Borneo Esemka.

Kemudian, mobil Esemka itu dipertanyakan oleh Partai Gerindra. Menurut mereka mobil yang diluncurkan mirip dengan produk asal China. Mereka juga menuding pabrik mobil Esemka hanya menjadi tempat perakitan saja. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini