Soal Benny Wenda, Menko Polhukam: Kalau Masuk ke Indonesia, Kita Tangkap

Wiranto
Wiranto.

harianpijar.com, JAKARTA – Menko Polhukam Wiranto memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam mengenai dugaan keterlibatan tokoh separatis Papua Benny Wenda dalam memicu kerusuhan di Papua. Pemerintah, disebutnya, akan melakukan berbagai langkah agar bisa menangkap pria yang kini tinggal di Inggris itu.

“Ini kan bagian dari satu kondisi nyata yang kita hadapi. Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain juga ada pihak-pihak tertentu yang suka ngerecokin. dan karena mereka bukan warga negara Indonesia dan juga sudah ada perlindungan suaka dari negara lain. Prosesnya kan nggak sesederhana itu. Kalau masuk ke Indonesia ya saya tangkap, kita tangkap. Tapi tentunya ini butuh suatu kegiatan diplomasi ya, ada hukum-hukum internasional yang kita lakukan. Tapi kita tidak diam ya,” ujar Wiranto saat menjawab pertanyaan wartawan tentang bisa tidaknya Benny Wenda dihukum dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2019.

Baca juga:   Kuasa Hukum Rizieq Shihab Pertanyakan Bukti Denda Overstay

Selain itu, dikatakan Wiranto, pemerintah juga melakukan sejumlah antisipasi terkait provokasi yang dilakukan Benny Wenda dan jaringannya. Menurutnya, pemerintah akan memberikan pertahanan yang kuat agar masyarakat tak terpengaruh provokasi tersebut.

“Seperti yang saya bilang kemarin, kegiatannya kan provokasi, provokasi, provokasi. Pada saat di dalam negeri sini kita teguh untuk menyampaikan realita yang ada. Provokasinya nggak mempan, kan begitu. Namun tentunya kita harus bersama-sama memberikan barier, memberikan pertahanan yang kuat agar tidak terpengaruh provokasi itu,” ungkapnya.

Wiranto mengungkapkan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah menutup akun media sosial yang melakukan provokasi. Dirinya juga menegaskan warga negara asing yang ikut melakukan provokasi di Papua akan ditindak.

“Kalau ada bukti yang cukup kita pasti hukum dengan hukuman kita, undang-undang kita. Karena mereka kemarin ikut nimbrung di situ ditanya, saya kira ini pawai budaya. Lah kamu kok foto-foto gimana? Ya saya kira pawai budaya saya foto pak. Nggak boleh ini bukan pawai budaya, ini demonstrasi, anarkis, udah pulang sana. Gitu. Tapi kalau kita tangkap, dokumennya bawa bendera bintang kejora, nah ini masuk. Begitu loh,” kata Wiranto.

Baca juga:   Minta Sandiaga Tak Provokatif Soal Papua, Moeldoko: Apa yang Dieksploitasi?

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyinggung ada keterlibatan kelompok asing yang terkait dalam serangkaian kerusuhan di Papua. Membenarkan hal itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut salah satu pelaku adalah tokoh separatis Papua Benny Wenda.

“Ya jelas Benny Wenda, dia memobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang miss, nggak benar. Dia lakukan, di Australia-lah, di Inggris-lah,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2019.

Moeldoko menegaskan masalah itu adalah masalah politik. Menurutnya, pemerintah akan melakukan pendekatan politik terhadap Benny Wenda yang saat ini tinggal di Inggris. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini