Meski Anggap Biasa dalam Politik, Rachmawati Sebut Gerindra Tetap Waspada Soal ‘Penumpang Gelap’

Rachmawati-Soekarnoputri
Rachmawati Soekarnoputri. (foto: detik/Grandyos Zafna)

harianpijar.com, JAKARTA – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menganggap penumpang gelap merupakan hal biasa dalam politik. Meski begitu, dirinya menyatakan pihaknya tetap waspada terkait hal itu.

“Itu memang biasa. Di dalam suatu dinamika yang dikatakan sebagai partai politik,” kata Rachmawati Soekarnoputri di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Senin, 12 Agustus 2019.

Rachmawati menilai penumpang gelap tidak hanya terdapat di partai politik. Dirinya mencontohkan orang yang kaki kiri dan kanannya berada di pihak berbeda.

“Jangankan parpol. Dimana-mana bisa saja ada yang namanya penumpang gelap. Ada orang yang artinya kaki kanan di sana kaki kiri di sini ya biasa,” ungkapnya.

Namun, dikatakan Rachmawati, dirinya tetap waspada dengan isu penumpang gelap di kubu Prabowo Subianto tersebut. Partai Gerindra, kata dia, akan tetap menjalankan visi dan misi dengan baik.

Baca juga:   Tanggapi Rian Ernest, Gerindra Pertanyakan Bukti Soal Parpol Cari Duit dari APBD DKI

“Tapi juga insyaallah kita tetap mewaspadai karena apa yang menjadi cita-cita dan visi misi partai ke depan itu bisa dijawab dengan baik dan mulus,” ujar Rachmawati.

Kendati demikian, Rachmawati enggan menjawab pertanyaan siapa penumpang gelap yang dimaksud apakah orang yang tidak menginginkan Prabowo Subianto merapat ke pemerintah. Dirinya menuturkan merapat atau tidak ke pemerintah, tentu ada alasan yang jelas.

“Saya kira kok ini ada semacam distorsi ya, memutarbalikkan ya. Kalau tidak suka ke sana (pemerintah) itu tentu ada istilahnya, alasannya,” kata Rachmawati.

“Nah itu kita harus bisa berlapang dada untuk menerima semua masukan atau kritikan baik yang setuju merapat. Setengah setuju atau tidak setuju sama sekali. Kita harus bisa menerima kritikan berbagai elemen,” tambahnya.

Baca juga:   Setuju UU ITE Direvisi, Fadli Zon Singgung Pasal Karet hingga Buzzer

Sebelumnya, Partai Gerindra mengatakan penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo Subianto bertujuan membuat situasi Indonesia kacau. Penumpang gelap itu juga ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) disalahkan akibat kondisi tersebut.

“Orang itu ingin Indonesia chaos. Ingin Pak Jokowi disalahkan. Ingin Indonesia ini ribut. Pak Prabowo sebagai patriot dan negarawan menolak hal itu. Itu lah penumpang gelap itu,” ujar Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade di Gado-gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Agustus 2019. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini