harianpijar.com, JAKARTA – Setelah sebelumnya mengumpulkan pimpinan partai koalisi tanpa melibatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (NasDem) melakukan manuver yang belakangan ini menjadi sorotan. Pasalnya, partai pimpinan Surya Paloh itu dengan tegas menolak kehadiran Partai Gerindra ke koalisi pemerintah.
Selain itu, terlepas dari pro dan kontra yang ada, ketegasan Partai NasDem dalam menolak partai pimpinan Prabowo Subianto ini dinilai patut diapresiasi.
“Menurut saya, NasDem ini cukup jujur dengan sikap politiknya bahwa mereka keberatan dengan adanya tambahan koalisi apalagi tambahan itu Gerindra,” kata pengamat politik Adi Prayitno seperti dilansir RMOL, Minggu, 4 Agustus 2019.
Dikatakan Adi Prayitno, bukan tanpa alasan Partai NasDem menolak Partai Gerindra, perbedaan narasi politik dan cara pandang selama pilpres menjadi alasan yang kuat di balik penolakan itu.
Bahkan, cara pandang lebih kuat dari alasan yang muncul di permukaan publik, yakni jatah kursi jabatan dalam kabinet yang akan berkurang.
“Nilai dan narasi kebangsaan yang selama pilpres ini kan bertabrakan. Jadi bukan soal politik kekuasaan semata, tapi menyangkut hal substansial,” tandas Adi Prayitno yang juga akademisi UIN Jakarta ini. (elz/rmo)