harianpijar.com, JAKARTA – Partai Gerindra sebagai partai pimpinan telah mengakui kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu ditandai dengan dilakukannya pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, pada Sabtu, 13 Juli 2019. Dengan adanya pertemuan tersebut, Jokowi mendapatkan semuanya dan Prabowo Subianto memberikan seluruhnya.
Menurut politisi Partai Demokrat Andi Arief, sekarang tingal satu partai politik saja yang belum mengakui kekalahan Prabowo Subianto bersama Sandiaga Uno.
“Tinggal satu partai saja yang belum mengucapkan selamat atas kemenangan Pak Jokowi dan Maruf, atau minimal mengakui kekalahan Pak Prabowo dan Sandi,” tulis Andi Arief dalam akun Twitter-nya, @AndiArief__, Selasa, 16 Juli 2019.
Lebih lanjut, Andi Arief menduga partai yang belum menerima hasil pilpres adalah bagian dari masalah dalam proses demokrasi pilpres belakangan ini.
“Dugaan saya itulah sebagian masalah itu, sehingga memberi angin pada setan gundul,” ujarnya namun tidak memerinci partai apa yang dimaksud.
Sementara, awal Juni lalu, Andi Arief mengatakan ada elemen setan gundul di sekeliling pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Dalam koalisi Adil Makmur ada Partai Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya,” sebutnya.
Bahkan, dijelaskan Andi Arief, elemen ini yang memberi data sesat kemenangan 62 persen bagi paslon 02 Prabowo-Sandi. “Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen,” kata Andi Arief waktu itu. (elz/rmo)