harianpijar.com, JAKARTA – Sandiaga Uno menegaskan komitmennya untuk menjadi oposisi pemerintah. Dirinya menyatakan harus siap menelan pil pahit lantaran belum mendapat mandat dari rakyat.
“Kita juga harus berani menelan pil pahit dan kita yakini prinsip kita begitu kita belum mendapat pilihan dari masyarakat kita setia untuk tetap mengawal pembangunan ini sebagai oposisi,” ujar Sandiaga Uno di acara Young Penting Indonesia: Future Leader is Coming di Avenue of the Stars di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli 2019.
Menurut Sandiaga Uno, demokrasi membutuhkan checks and balances. Dirinya mangaku siap untuk memberikan masukan kepada pemerintah, terlebih lagi dua orang sahabatnya merupakan pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
“Saya sangat betul-betul terhormat kalau misalnya diberikan kesempatan untuk jadi oposisi yang terus mengontrol dan mengawasi kinerja pemerintah dan memberikan masukan. Kebetulan ini juga kawan saya Bahlil dan Erick mewarnai kepemimpinan ke depan. Karena kita berteman dengan Bahlil dan Erick saya bisa kasih input tanpa ada birokrasi sebagai seorang yang komit terhadap demokrasi,” ungkapnya.
Sandiaga Uno juga mengatakan perbedaan bukan menjadikan masyarakat saling bermusuhan. Dirinya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berbuat yang terbaik bagi Indonesia.
“Kita boleh berbeda tapi kita tak perlu bermusuhan. Masa depan Indonesia sangat cerah, saya sama Pak Erick bersahabat and nothing can take away our friendship. Bahwa kita sama-sama mencintai Indonesia dan kita berbeda pilihan kemarin tapi pada intinya yang sama sesuai dengan harapan kita semua yang penting Indonesia,” pungkas Sandiaga Uno. (nuch/det)