PPP: Parpol KIK Cenderung Tak Ingin Tambah Anggota

Arsul-Sani
Arsul Sani.

harianpijar.com, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum menentukan pilihan untuk menambah anggota koalisi. Menurut PPP, sejauh ini seluruh parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin cenderung menutup pintu terhadap partai lain.

“Partai-partai KIK belum pernah bertemu bersama di mana opsi untuk menambah anggota KIK itu dibicarakan. Sampai saat ini yang mengemuka adalah pendapat masing-masing partai KIK, namun harus diakui terdapat kecenderungan kuat untuk tidak lagi menambah anggota. Karenanya ya belum ada ajakan atau tawaran kepada partai lain yang merupakan pengusung 02 untuk bergabung,” kata Sekjen PPP Arsul Sani saat dihubungi, Kamis, 4 Juli 2019.

Menurut Arsul Sani, penentuan akan adanya penambahan anggota atau tidak bakal ditentukan Jokowi bersama para ketum parpol. Namun, hingga kini pertemuan itu belum dilakukan. Jadi, kata dia, belum ada ajakan atau tawaran ke partai lain.

Baca juga:   Bantah Link Berita, BPN: Bukti yang Dimiliki Akan Mendiskualifikasi Hasil Pemilu yang Diumumkan KPU

“Jadi selama belum ada pertemuan antara partai-partai KIK dan Pak Jokowi, tentu tidak akan ada tawaran kepada PAN atau parpol lainnya,” ungkapnya.

Sementara, menurut politikus PPP Achmad Baidowi, penambahan anggota koalisi harus dipikirkan secara matang. Dirinya menyebut penting untuk menyatukan visi dan misi ke depan, agar tidak ada lagi partai yang ‘berbelok’ dari kebijakan pemerintah.

“Yang kita harapkan koalisi kompak mengawal program dan kebijakan pemerintah yang pro-rakyat dan semangat untuk menjaga persatuan bangsa. Tentu jangan sampai koalisi ibarat itu kaki kanan di dalam, kaki kiri di luar alias main dua kaki. Pengalaman periode pertama Kabinet Kerja bisa menjadi pelajaran. Bisa dilihat mana saja parpol koalisi yang membelot dari kebijakan pemerintah,” ujar Achmad Baidowi.

Baca juga:   Hormati dan Terima Putusan MK, PAN Ucapkan Selamat ke Jokowi-Ma'ruf Amin

Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa sikap politik partai akan ditetapkan dalam rakernas. Dirinya menuturkan bergabungnya PAN dengan pemerintah menjadi salah satu opsi.

“Memang sekarang kan opsinya bisa dikatakan tidak banyak. Satu, bergabung ke pemerintah dengan catatan kalau diajak dari sana. Kedua, opsinya jadi oposisi, apakah itu sendiri ataukah membangun koalisi oposisi. Ketiga, juga tidak jadi oposisi. Tapi jadi pihak yang kritis konstruktif,” kata Eddy Soeparno, hari ini. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini