Pengamat Nilai Jokowi Tak Harus Bagi-Bagi Kursi Menteri

Jokowi-Ma'ruf-Amin
Jokowi-Ma'ruf Amin. (foto: detik/Rengga Sancaya)

harianpijar.com, JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor memprediksi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bisa jadi tidak lagi menghiraukan untuk bagi-bagi kursi ke parpol pendukungnya. Dirinya menilai bisa jadi Jokowi akan lebih fokus mempercepat kerja pemerintahannya, seperti yang disampaikan dalam Nawacita II fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Jokowi tidak punya keharusan untuk memelihara dukungan dari pendukung tradisionalnya. Oleh karena itu pertimbangan pilihan-pilihan Jokowi akan lebih bebas dan lebih bisa mengarah pada kepentingan bangsa daripada sekadar kepentingan bagi-bagi kursi parpol pendukungnya,” ujar Firman Noor kepada awak media, Selasa, 2 Juli 2019.

Menurut Firman Noor, justru akan lebih baik bagi Jokowi bila kabinet yang akan dibentuk nanti lebih fokus pada peningkatan kinerja presiden dan penyelesaian persoalan bangsa yang sangat penting untuk diselesaikan.

Baca juga:   Agung: Golkar Siap Duduki Tiga Kementerian di Kabinet Jokowi Jilid II

Selain itu, peluang Jokowi untuk memilih kabinet profesional ini sangat besar sekali, karena tanpa ada dukungan tidak terlalu masalah. Pasalnya, kedepan Jokowi tidak lagi mencari dukungan politik.

Hal itulah yang pernah dilakukan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat di periode keduanya bersama Boediono pada 2009.

“Nah saya berharap seperti itu, kabinet yang dipilih Jokowi bisa terlepas dari kepentingan partai-partai, jadi bukan sekedar simbolis barter politik. Namun performa kabinet kurang baik, tapi benar-benar kabinet profesional yang mampu menggenjot performa kinerja pemerintahan,” kata Firman Noor.

Jika upaya Jokowi menunjuk kabinet yang murni profesional dan minim barter kursi politik ini dipermasalahkan parpol pendukung, Firman Noor menyebut justru sesuai dengan janji Jokowi.

Pasalnya, sejak awal Jokowi juga telah menegaskan tidak akan ada bagi-bagi kursi politik, bahkan sejak di pemerintahan pertamanya. Dan itu, menurutnya, yang selama ini dituntut masyarakat.

Baca juga:   JoMan Usul Jokowi Cari Menteri Super Siap Dihukum Mati, Begini Kata Gerindra

“Kalau mindset-nya profesionalisme, ada baiknya Jokowi tidak terlalu pusing bagi-bagi kursi,” jelas Firman Noor.

Firman Noor mengatakan di periode kedua ini Jokowi harus mengisi posisi kabinet orang-orang terbaik. Kalaupun orang yang terbaik itu dari parpol pendukung, atau parpol diluar pendukung seperti di Partai Demokrat misalnya, Jokowi bisa gunakan alasan itu untuk mengambil calon menteri dari parpol diluar pendukung 01.

“Jadi sekarang bola ada di Jokowi kabinet apa yang ia inginkan untuk meningkatkan kinerja pemerintahannya. Bisa jadi kalau dilihat sosok profesional dari parpol di bukan hanya dari parpol pendukung 01, tapi dari 02 pun akan ada peluang diajak untuk bergabung,” pungkas Fiman Noor. (elz/rep)

SUMBERRepublika

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini