AM Hendropriyono: Tak Ada Lagi 01-02, Kita Harus Bersatu Padu

AM-Hendropriyono
AM Hendropriyono. (foto: CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)

harianpijar.com, JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono meminta masyarakat tidak lagi terbelah hanya karena berbeda pilihan politik karena Pilpres 2019 telah selesai dilaksanakan. Dirinya meminta masyarakat bersatu dan memajukan Indonesia bersama-sama.

Hendropriyono pun menyindir masyarakat yang masih saja meributkan perbedaan pilihan, sementara Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara lain yang sudah bisa bikin terowongan bawah laut.

“Kita enggak ada lagi 01, 02. Kita harus bersatu padu. Orang lain sudah bikin tunnel di bawah laut sampai berpuluh-puluh kilometer, kita masih ribut aja,” kata Hendropriyono seusai halalbihalal dengan purnawirawan di kawasan Jakarta Selatan, Jumat, 21 Juni 2019.

Baca juga:   Sebut Kontestasi Sudah Berakhir, Agum Ajak Prabowo Cs Sama-Sama Baktikan Diri untuk Bangsa

Hendropriyono menyinggung terowongan bawah laut lantaran menilai pembangunan infrastruktur itu dapat menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga, semakin banyak masyarakat yang menjadi sejahtera.

“Bikin tunnel di bawah laut yang begitu hebat kan menyerap tenaga kerja. Banyak sekali, sehingga enggak ada yang menganggur. Kita bangun terus. Nanti banyak yang terbuka lapangan kerja,” ungkapnya.

Baca juga:   Soal Papua, Prabowo: Kita Harus Kompak Dukung Pemerintah, Tak Ada Perbedaan Pandangan

Menurut Hendropriyono, pembangunan yang menyerap tenaga kerja itu jauh lebih baik daripada memperdebatkan soal pilihan politik. Pembelahan dan dikotomi di masyarakat akibat politik hanya memperlambat pembangunan.

Untuk itu, dirinya kembali mengingatkan alangkah baiknya masyarakat tidak lagi terpecah hanya karena berbeda pilihan politik, termasuk mereka-mereka yang merupakan generasi tua.

“Sudah selesai semua persaingan. Sudah selesai dan sekarang kita bergandengan tangan menatap ke depan untuk hari esok. Di depan kaum muda, yang tua istirahat saja,” ujar Hendropriyono. (nuch/cnn)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini