Demokrat: SBY Dituduh Abu-Abu dan Licik, Prabowo Hanya Diam

Susilo-Bambang-Yudhoyono-SBY
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (foto: google images/screenshot YouTube)

harianpijar.com, JAKARTA – Partai Demokrat menyayangkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tidak bersikap apa-apa saat para pendukungnya menghujat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui cuitan.

“Capresnya Prabowo Subianto, tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan. SBY dituding abu-abu, licik, pengkhianat, karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura,” ujar Rachland Nashidik melalui akun @Rachlannashidik, Sabtu, 18 Mei 2019.

“Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati. Pak Prabowo? Diam saja,” imbuhnya.

Rachland Nashidik lantas menyinggung sikap Prabowo Subianto saat debat kandidat Pilpres 2019. Dirinya seolah menyayangkan ketika Prabowo Subianto justru malah menyerang presiden sebelum Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga:   Sekjen PAN: Pilpres Usai, Sudah Waktunya Move On, Jangan Kelamaan Baper

Saat itu, Prabowo Subianto sempat mengataka bahwa kesalahan arah ekonomi Indonesia terjadi sejak pemerintahan sebelum Presiden Jokowi. Ketika itu, Rachland Nashidik juga tidak terima dengan pernyataan Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo dalam debat selalu menghindar menyerang Jokowi. Tapi membiarkan pendukungnya menyerang dengan isu rasial dan sektarian. Pak Prabowo malah menyerang SBY, sekutunya sendiri,” kata Rachland Nashidik.

Lebih lanjut, Rachland Nashidik mengatakan pemimpin seharusnya mampu mendidik dan mendisiplinkan pendukungnya, bukan hanya mengompori. Dirinya mencontohkan John McCain sebagai pahlawan perang Amerika Serikat, pernah menegur pendukungnya sendiri karena menyerang Barack Obama secara rasial.

Baca juga:   Soal 'Dendam' Megawati, Syarief Hasan: Itu Pandangan Andi Arief Pribadi

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief juga seolah gusar dengan pendukung Prabowo Subianto yang menyerang SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terutama setelah AHY bertemu dengan Jokowi di Istana pada 2 Mei lalu dan buka puasa bersama sejumlah kepala daerah di Bogor.

Menurut Andi Arief, umpatan sebaiknya ditujukan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang merupakan peserta Pilpres 2019. Bukan justru menyalahkan orang lain atas kekalahan Prabowo-Sandi.

“Sepanjang pemilu yang pernah ada, baru kali ini nasib atau kekalahan calon disebabkan tokoh lain yang tidak ikut berkompetisi. Bahkan anak tokoh lain itu juga disalahkan. Sedemikian lemahkah calonmu?” sebut Andi Arief. (elz/cnn)

BACA JUGA
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar