Tradisi Sambut Ramadan: Mandi Balimau

Mandi-Balimau

PADANG – Mandi balimau merupakan tradisi mandi dengan limau atau jeruk nipis yang dilakukan di daerah tertentu menjelang bulan Ramadan. Tujuannya untuk membersihkan serta mensucikan diri dalam menyambut bulan Ramadan.

Mandi balimau merupakan kegiatan membersihkan diri lahir dan batin menjelang bulan Ramadan yang sesuai dengan ajaran agama Islam yaitu mensucikan diri sebelum berpuasa. Mandi yang bersih merupakan salah satu cara masyarakat membersihkan dirinya secara jasmani.

Balimau memiliki makna yang dalam yaitu bersuci di hari menjelang Ramadan. Biasanya dilakukan pada sore hari menjelang Ramadan. Dari tua hingga muda, mereka turun ke sungai dan mandi bersama di sungai tersebut.

Kebanyakan orang wajib melakukan Balimau sebelum Ramadan tiba. Selain mandi di sungai kapur yang dianggap sebagai salah satu bentuk penyucian jasmani. Acara ini juga dijadikan ajang mempererat silaturahmi dan persaudaraan antar sesama umat Islam dengan saling berkunjung, berjabat tangan, dan meminta maaf.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa tradisi ini muncul akibat akulturasi agama Hindu dan budaya Minangkabau. Pada awalnya merupakan tradisi untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat, namun seiring berkembangnya kontroversi, tradisi mandi balimau lambat laun ditinggalkan. Ada pula yang masih mandi Balimau, hanya saja dilakukan di rumah.

Lahirnya tradisi Balimau karena terbatasnya ketersediaan air dan sabun pada zaman dahulu. Tidak semua orang bisa mandi dengan bersih karena kekurangan sabun, air atau sebab lainnya.

Selain jeruk nipis yang menjadi bahan utama, Balimau juga membutuhkan bahan lain. Ada jeruk nipis yang diiris tipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai merah, akar wangi, dan daun pandan yang diiris tipis.

Tradisi bersuci pada resepsi bulan suci Ramadan merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan diri sebelum berpuasa.

Mandi sebelum puasa di bulan Ramadan membawa banyak manfaat. Selain untuk menyegarkan badan, juga merupakan sunah sebelum puasa Ramadan yang tentunya berpahala apabila dilakukan.

Adapun tatacara melaksakan mandi balimau di antaranya ialah niat, dan mandi sebelum puasa. Tata cara mandi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mandi wajib biasa.

Hal ini berguna untuk membersihkan diri dari najis yang menempel di tubuh. Tujuan dari mandi wajib ini adalah untuk membersihkan dan menyucikan diri. Adapun niatnya adalah sebagai berikut.

‘Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta’alla.’

Artinya: “Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.Setelah membaca niat, basuhlah seluruh badan dengan air secukupnya.”

Setelah membaca niat, kemudian membasuh seluruh tubuh dengan air yang cukup seperti mandi wajib pada umumnya. Selain itu, adapun waktu untuk melaksanakan mandi sunat awal Ramadan ini yang sebaiknya dilaksanakan sore hari saat keesokkannya akan mengawali puasa.

Namun, bisa juga kamu lakukan di akhir bulan sya’ban akan menjelang bulan Ramadan. Pilihan terakhirnya, bisa juga dilaksanakan saat malam hari ketika hari besokknya kamu akan berpuasa. Setelah membersihkan diri dengan keramas puasa Ramadan, maka kamu bisa melanjutkan segala rangkaian ibadah di bulan Ramadan.

Oleh: Dewi Puspasari
Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Unand

Referensi:

Switzy Sabandar (Maret 7, 2023) Mandi Balimau, Tradisi Sambut Ramadan Masyarakat Minangkabau yang Sempat Tuai Kontroversi. Liputan6.com. Sumatera
https://www.liputan6.com/regional/read/5225307/mandi-balimau-tradisi-sambut-ramadan-masyarakat-minangkabau-yang-sempat-tuai-kontroversi

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini