Ujicoba Model Problem Based Learning di SMAN 5 Yogyakarta oleh Mahasiswa UAD PPG Prajab

UAD-PPG
. (foto: dok. pribadi)

YOGYAKARTA – Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 5 Yogyakarta berlangsung lancar. Pada Selasa (5/4/2022) mahasiswa PPG dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan penerjunan ke SMA Negeri 5 Yogyakarta guna memenuhi tugas dari program PPG.

Penerjunan dihadiri oleh kepala sekolah Hj. Fadiyah Suryani, M.Pd. Si dan dosen pembimbing Anggit Prabowo, M.Pd. Kegiatan ini berlangsung hingga 4 Agustus 2022.

Tugas dari para mahasiswa adalah untuk melakukan penelitian terkait model pembelajaran yang digunakan guru saat ini lalu dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang cocok pada saat ini. Saat observasi dilakukan, mahasiswa menemukan bahwa model pembelajaran ceramah masih digunakan sampai saat ini yang pembelajaran berpusat di guru.

Oleh karena itu, mahasiswa mencoba menggunakan model pembelajaran yang baru sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu model Problem Based Learning.

Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang merubah paradigma belajar dari berpusat pada guru (teacher center) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center). Pada model ini guru hanya sebagai fasilitator saja sedangkan pembelajaran aktif dilakukan oleh siswa.

Baca juga:   Peralihan Pembelajaran dari Daring ke Luring

Ada 5 langkah yang untuk menjalankan model PBL ini, yaitu orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Keunggulan dari model pembelajaran ini adalah siswa diberikan semangat untuk mempunyai keahlian pemecahan permasalahan di kehidupan nyata, siswa mempunyai keahlian mendirikan wawasannya sendiri dalam kegiatan belajar, pengajaran berpusat di permasalahan sehingga bab yang tidak ada kaitanya tidak diperlukan oleh siswa, dan terdapat proses kegiatan objektif di siswa melalui proses belajar.

Dengan demikian, mahasiswa PPG mulai melakukan pengujian model pembelejaran PBL di kelas XI terkait pada mata pelajaran matematika. Proses pengaplikasian model tersebut berjalan dengan kondusif.

Siswa dapat mengikuti model pembelajaran yang baru di mana inti dari model ini adalah siswa dibuat kelompok, guru memberikan suatu soal yang berkaitan dengan permasalahan dunia nyata, siswa berdiskusi terkait permasalahan tersebut dengan teman sekelompoknya jika kurang paham bisa bertanya ke guru, siswa mempresentasikan hasil diskusi, ada sesi tanya jawab antar kelompok, dan ditutup dengan kesimpulan atau rangkuman materi yang dilakukan oleh guru.

Baca juga:   Peralihan Pembelajaran dari Daring ke Luring

Dari paparan tersebut menunjukkan bahwa pusat pembelajaran bukan dari guru lagi namun dari para siswa di mana fokus siswa itu dengan teman sekelompok, buku paket dan handphone untuk mencari referensi lain terkait pembahasan soal yang diberikan guru. Sementara guru mengawasi tiap-tiap kelompok.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada peningkatan motivasi siswa dan hasil belajar siswa. Sehingga model pembelajaran PBL ini bisa menjadi salah satu pilihan bagi guru yang ingin proses pembelajaran di kelas berbeda sekaligus mendekatkan diri ke siswa karena nantinya akan banyak pertanyaan-pertanyaan dari tiap kelompok saat diskusi dimulai.

Pada tanggal 4 Agustus 2022 mahasiswa PPG UAD akan melakukan penarikan dikarenakan kegiatan PPL telah selesai.

Diharap dengan adanya ujicoba model pembelajaran yang baru ini, para guru di sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta maupun yang lain mulai mencoba menggunakan model pembelajaran ini sehingga pembelajaran di kelas terasa hidup dan siswa bisa mulai semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Muhammad Fikron Zharfan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini