harianpijar.com, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai salah besar jika ada pihak yang menyebut sosok Presiden pertama Indonesia Soekarno tidak beriman. Selain itu, Soekarno juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Kalau mengatakan (Soekarno) tidak beriman, itu salah besar, tidak betul,” kata Buya Syafii dalam Seminar Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan bertajuk Bung Karno, Api Islam dan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 7 Desember 2019.
Menurut Buya Syafii, Soekarno pernah meminta dikafani dengan lambang Muhammadiyah. Karena itu, diingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah menuduh seseorang tanpa melihat konteks dan membaca sumber aslinya.
Selain itu, juga dicontohkan Buya Syafii, ketika Bung Karno menyebut Islam sontoloyo, orang marah ketika hanya membaca atau mendengar ungkapan tersebut tanpa membaca teks aslinya. Padahal, saat itu Soekarno mengkritik orang yang mengaku Islam, tetapi menghina si miskin, memakan hak anak yatim, dan memfitnah orang lain.
“Dalam diskusi ini Soekarno ditempatkan pada tempat yang wajar, tidak eksklusif ataupun partisan,” tandas Buya Syafii. [elz/med]