Wapres: Kabinet Indonesia Maju Menggambarkan Kerukunan Dikalangan Elite

Maruf-Amin
Ma'ruf Amin. (foto: detik/Lisye)

harianpijar.com, JAKARTA – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan Kabinet Indonesia Maju menggambarkan kerukunan di kalangan elite. Karena itu, masyarakat diharapkan dapat mencontoh para elite yang sudah rukun.

“Pak Jokowi mengumumkan kabinet yang mengakomodasi banyak pihak, termasuk lawan politik. Di tingkat elite kerukunan sudah terbangun,” kata Ma’ruf Amin saat dikonfirmasi, di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Ditegaskan Ma’ruf Amin, kerukunan antarsesama menteri di Kabinet Indonesia Maju begitu terasa. Bahkan, tidak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan para menteri meski mereka berasal dari berbagai latar belakang politik.

Bahkan, diharapkan masyarakat ikut mencontoh sikap para elit yang sudah rukun. Selain itu, Wapres juga percaya, jika kalangan elite rukun, maka masyarakat juga akan rukun.

“Seluruh masyarakat terutama pemimpin-pemimpinya, tokoh-tokohnya, baik tokoh politik maupun agama, kalau kerukukunan dimulai dari pemimpinya, akar rumputnya akan ikut,” ujar Ma’ruf Amin.

Baca juga:   Agum Gumelar: Siapa Pun Orangnya Kalau Anti-Pancasila Itu Kebangetan

Seperti diketahui, Kabinet Indonesia Maju berisikan 34 menteri, empat pejabat setingkat menteri dan 12 wakil menteri. Sementara, para menteri dilantik Rabu, 23 Oktober 2019 dan para wakil menteri dikukuhkan Jumat, 25 Oktober 2019.

Selain itu, kabinet juga berisikan beragam latar belakang. Dari kalangan profesional contohnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ditunjuk menjadi Menteri Koordinator politik, hukum, dan keamanan (Menko Polhukam). Bahkan, mantan CEO Gojek Nadiem Makarim dipilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi lawan Joko Widodo (Jokowi) pada  pemilihan presiden (Pilpres) 2019 juga dirangkul menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Sedangkan, partai nonparlemen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mendapat kursi Wakil Menteri Agraria.

Baca juga:   Soal Isu Jadi Menteri Kabinet Jokowi, AHY: Jika Rakyat dan Negara Butuh, Kita Siap

Kemudian, pada bagian lain Menteri Agama RI Fachrul Razi menegaskan tekad bangsa Indonesia yakni terus mengedepankan kerukunan dan persatuan bangsa. Karena itu, pihak yang tidak menginginkan terciptanya kerukunan dan memecah belah persatuan bukanlah bangsa Indonesia.

“Tekad kita semua kan sama. Pokoknya kalau ngomongin masalah kerukunan, kalau ada (yang tidak ingin rukun) berarti bukan orang Indonesia” kata Fachrul Razi di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Menurut Fachrul Razi, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Karena itu, dirinya menggarisbawahi pentingnya toleransi sebagai alat untuk mengokohkan bangsa Indonesia dan tidak akan memberi ruang kepada anti-toleran. (elz/med)

SUMBERMedia Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini