harianpijar.com, JAKARTA – Mantan anggota tim advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Novel Bamukmin mengaku ada ketidakharmonisan antara kubu Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan pendukung Prabowo-Sandi.
Menurut Novel Bamukmin, ketidakharmonisan muncul setelah Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus, pada Sabtu, 13 Juli 2019 lalu.
“Suhu politik antara kubu 01 dan 02 memang sudah mereda. Namun justru terjadi kegaduhan di kubu 02 sendiri baik antarpartai yang pernah bersama di Koalisi Adil Makmur, juga di Partai Gerindra dan antara 212 dengan BPN,” kata Novel Bamukmin kepada JPNN, Senin, 22 Juli 2019.
Selanjutnya ditegaskan Novel Bamukmin, puncaknya dirinya langsung dipecat dari posisi tim advokasi BPN Prabowo-Sandi.
“Bahkan saya dikabarkan akan ditangkap, cuma saya enggak tahu ditangkap atas permintaan kubu 01 atau 02. Bukan itu saja, klien saya Ustaz Lancip yang diadvokasi oleh BPN, dicabut surat keputusannya,” ujar Novel Bamukmin.
Karena itu, Novel Bamukmin menjelaskan, PA 212 bakal fokus untuk persiapan Ijtimak Ulama ke IV, yang menurut rencana akan digelar awal Agustus 2019 mendatang. Nantinya, dalam ijtimak itu akan dibahas semua masalah yang ada. (elz/jpn)