JAKARTA, harianpijar.com – Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2017 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta membacakan sembilan nama pahlawan terbaru yang telah diusulkan Kementerian Sosial.
Lain itu, kesembilan nama pahlawan tersebut merupakan hasil laporan dari Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang membantu Kementerian Sosial Republik Indonesia dan berasal dari delapan provinsi.
“Saya sudah menerima bantuan dari TP2GP yang sesuai dengan UU No 20 Tahun 2009 mengenai Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Laporan itu akan disampaikan ke Presiden melalui Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan,” kata Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, nantinya yang akan menentukan siapa saja yang menjadi pahlawan nasional dari sembilan nama yang diusulkan adalah Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, dijelaskan Khofifah Indar Parawansa, ada beberapa nama yang diusulkan kembali menjadi pahlawan nasional dengan telah memenuhi syarat seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lafran Pane, dan lain-lain.
“Kami belum bisa sebutkan sembilan nama yang menentukan Presiden, nanti siapa saja akan disebutkan dalam penganugerahan sebagai rangkaian peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November 2017,” jelas Khofifah Indar Parawansa.
Sementara, TP2GP terdiri dari 13 orang yang berasal dari unsur TNI, Polri, Perpustakaan Nasional, Kementeriaan Sekretariat Negara, dan Sejarawan.
Sedangkan, penganugerahan Pahlawan Nasional diberikan kepada warga negara yang telah berdedikasi luar biasa untuk kepentingan bangsa dan negara.
Sebelumnya diketahui, sampai saat ini pemerintah sudah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 169 tokoh.