JAKARTA, harianpijar.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah tiga kali menonton film “Pengkhianatan G30S/PKI”. Selain itu, menurut Presiden Jokowi terakhir menontonnya di Markas Korem 061 Suryakencana Bogor, Jawa Barat, yang menggelar nonton bareng, pada Jumat 29 September 2017 baru lalu.
Selanjutnya, dikatakan Presiden Jokowi, dirinya menonton film garapan Arifin C Noer yang dirilis tahun 1984 tersebut hingga selesai dan didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
“Nonton barengnya kan 4,5 jam saya lihat. Ini yang ketiga kali saya nonton,” kata Presiden Jokowi seusai upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu 1 Oktober 2017.
Menurut Presiden Jokowi, terkait dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dirinya meminta agar masyarakat bisa memaknainya sebagai pelajaran untuk bangsa Indonesia ke depan.
Selain itu, ada tiga poin yang disampaikan Presiden Jokowi ini terkait pembelajaran tersebut. Pertama, jangan sampai sejarah kelam peristiwa 30 September 1965 terulang kembali.
“Jangan sampai sejarah kelam zaman PKI itu terulang kembali. Kedua pegang teguh Pancasila, jaga persatuan, jangan beri ruang kepada ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila, apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak,” kata Presiden Jokowi.
Sementara, yang ketiga Presiden Jokowi menegaskan, pemerintahannya berpegang teguh pada Tap MPRS nomor 25 tahun 1966 tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai organisasi atau partai politik terlarang di Tanah Air.
“Artinya apa komitmen kita, komitmen saya, komitmen pemerintah jelas, karena Tap MPRS 25 tahun 1966 (menyatakan) bahwa PKI itu terlarang. Saya kira tidak perlu saya ulang-ulang,” lanjut Presiden Jokowi.
Sedangkan, yang terakhir Presiden Jokowi memerintahkan kepada semua jajarannya untuk menjaga ketentraman dan bersinergi membangun bangsa.
‎”Yang terkahir saya mengajak seluruh komponen bangsa dan saya perintahkan TNI-Polri serta seluruh lembaga pemerintah untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, membuat rakyat tenang, tentram dan bersatu dalam menghadapi kompetisi global,” tandas Presiden Joko Widodo.