Kisah Bos nikahsirri.com yang Diklaim Gila Setelah Kalah Pilkada

nikahsirri
Tampilan halaman muka situs Nikah Sirri. (foto: liputan6)

JAKARTA, harianpijar.com – Istri pemilik situs nikahsirri.com, Rani, menyebutkan suaminya, Aris Wahyudi, mengalami gangguan kejiwaan. Dirinya meminta maaf atas perbuatan suaminya yang diklaim gila setelah kalah di Pilkada Banyumas tahun 2008 silam.

“Saya minta maaf kepada semuanya, kepada masyarakat Indonesia saya perwakilan keluarga atas nama suami saya mau minta maaf yang sebesar besarnya,” kata Rani di rumah kontrakannya di Jalan Manggis Blok A/91, Jatiasih, Kota Bekasi, seperti dilansir dari detik, Selasa, 26 September 2017.

“Saya hanya ibu rumah tangga biasa yang ditugaskan hanya mengurus anak-anak yang biasa mencari nafkah suami saya. Kalau sampai suami saya ditahan, saya tak tahu ke depannya makan anak-anak satu-dua bulan ke depan selanjutnya saya tak tahu,” tambahnya.

Kemudian Rani pun bercerita tentang kejiwaan suaminya. Menurutnya, Aris Wahyudi dalam kondisi 90% normal dan 10% tidak waras setelah kalah dalam Pilkada Banyumas 2008 silam.

Selain mendirikan situs lelang perawan dan kawin kontrak, pria yang pernah bekerja di LAPAN itu juga sempat membuat aplikasi ojek online bernama ‘Nguberjak’ hingga menulis buku.

Aris-Wahyudi
. (foto: detik/Edward Febriyatri Kusuma)

“Beliau 90% dia normal kalau lagi bareng-bareng, mungkin 10%-nya dia emang gila karena dulu tahun 2008 beliau mengikuti Pilkada Banyumas beliau kalah sampai beliau meluncurkan dan mempunyai keinginan untuk Indonesia bergabung ke Amerika dan dia menulis buku yang judulnya ‘NKRI Kami’,” ungkap Rani.

Baca juga:   Pakar Politik: Evaluasi Parpol, Bukan Pilih Gubernur di DPRD

“Kalau tidak salah, saya lupa. Beliau dulu bikin buku ‘Perzinahan Suci’, ‘Tuhan Tiri’, kalau tak salah ya, mohon maaf kalau saya salah juga, sama ‘Gamerika’ dan ‘Panduan Van Java’,” lanjutnya.

Mengenai jejak pria lulusan S1 Essex University di Inggris itu di Pilkada Banyumas 2008, Aris Wahyudi tercatat sebagai calon bupati nomor urut 4 yang berpasangan dengan H Asroru Maula S.Ag.

Berdasarkan dokumen ‘Pilkada Banyumas 2008 dalam Angka’, Aris Wahyudi tercatat sebagai pria kelahiran Cilacap, 12 Mei 1968. Saat maju dalam Pilkada, Aris Wahyudi berstatus belum kawin.

Dari 4 pasangan yang ikut Pilkada Banyumas 2008, Aris Wahyudi mendapat suara paling sedikit dengan mengantongi 96.493 suara atau 10,92%.

Mengklaim Aris Wahyudi mengalami gangguan kejiwaan, Rani berharap agar suaminya itu tak ditahan.

“Kalau buat keluarga dia baik, bertanggung jawab untuk ekonomi makanya kalau sampai sekarang bapak ditahan saya bingung juga untuk makan anak-anak saya,” ujar Rani.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Rani, pihak kepolisian menyebut belum ada indikasi Aris Wahyudi mengalami gangguan jiwa. Bahkan, menurut polisi, bos nikahsirri.com itu bersikap normal-normal saja.

Baca juga:   KPU Bengkulu: Tahapan Pilkada Berjalan Aman hingga Jelang Masa Tenang

“Sejauh ini yang bersangkutan memberikan keterangan nyambung, tidak ada gelagat yang aneh-aneh,” kata Kanit V Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol James Hutajulu, Senin, 25 September 2017.

Kompol James Hutajulu mengatakan, selama pemeriksaan berlangsung, Aris Wahyudi dapat memberikan keterangan dan menunjukkan komunikasi yang baik selama penyidik mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan.

“Dia menjawab pertanyaan dengan baik, belum ada indikasi mengarah ke gangguan jiwa sih kalau dilihat secara kasatmata,” jelas Kompol James Hutajulu.

Meskipun demikian, penyidik tetap mempertimbangkan untuk memeriksa kejiwaan Aris Wahyudi. “Iya nanti kita lihat perkembangannya,” kata Kompol James Hutajulu.

Selain itu, Aris Wahyudi sendiri belum bisa disebut gila apabila belum mendapat pemeriksaan ahli.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Psikolog klinis Untung Subroto Dharmawan yang mengatakan bahwa seorang dapat disebut mengalami gangguan jiwa setelah diperiksa oleh psikiater atau psikolog.

“Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan kejiwaan setelah mendapatkan serangkaian pemeriksaan oleh profesional seperti psikiater atau psikolog,” kata Untung Subroto, Senin, 25 September 2017 malam. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini