Wakil Ketua DPR Minta PBB Turun Tangan Soal Uji Coba Nuklir Korut

Taufik-Kurniawan
Taufik Kurniawan. (foto: Gatra/Ervan Bayu/HR02)

JAKARTA, harianpijar.com – Korea Utara (Korut) melakukan uji coba nuklir dengan bom hidrogen yang diklaim berlangsung sukses. Terkait hal itu, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan berharap PBB segera turun tangan untuk mengatasi tindakan Korut yang menuai banyak kecaman tersebut.

“Saya berharap PBB turun tangan. Karena senjata nuklir bertentangan dengan resolusi PBB tentang perdamaian dunia,” kata Taufik Kurniawan dalam perbincangan, Senin, 4 September 2017.

PBB diharapkan dapat bergerak aktif untuk menghentikan uji coba nuklir yang akhir-akhir ini terus dilakukan Korut. Pasalnya, semua negara sudah dilarang menggunakan senjata nuklir sebagai senjata massal.

“Jangan lakukan pembiaran, karena negara mana pun sudah dilarang menggunakan senjata nuklir sebagai senjata massal. Iran saja waktu itu baru meneliti sudah diembargo. Padahal sudah menjamin bukan untuk senjata nuklir baru, tapi untuk pengetahuan,” ujar Taufik Kurniawan.

Dirinya pun mengaku bingung kenapa Korut yang sudah berkali-kali melakukan uji coba nuklir masih dibiarkan saja. Lebih lanjut Taufik Kurniawan meminta agar Indonesia turut aktif menyuarakan penolakan terhadap uji coba nuklir Korut.

Baca juga:   Febri Diansyah: KPK Sudah Surati DPR Minta Pengesahan RUU Ditunda

“Ini Korut sudah berkali-kali, tapi dibiarkan. Indonesia memang bebas aktif, tapi kita tidak bisa tinggal diam. Dubes Indonesia di PBB harus menyatakan sikap resmi karena turut terlibat dalam perdamaian dunia kan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Di pembukaan UUD ’45 kan ada,” ungkap Taufik Kurniawan.

Taufik Kurniawan mengatakan, tindakan Korut sudah mengancam keselamatan masyarakat internasional. Indonesia diharapkan bergandengan tangan dengan PBB untuk mengatasi negara yang dipimpin Kim Jong-Un itu.

“PBB tidak boleh tinggal diam. Indonesia harus bersama-sama PBB. Kenapa Korut didiamkan? Karena masalah ini nggak cuma di Semenanjung Korea, tapi kait-mengait,” ujar Taufik Kurniawan.

“Ada keberpihakan-keberpihakan. Kalau dibiarkan, pada akhirnya akan saling menyerang, dunia akan hancur,” tambahnya.

Seperti diketahui, Korut baru saja melakukan uji coba nuklir terbaru mereka, Minggu, 3 September 2017. Ledakan bom hidrogen itu disebut berkali-kali lebih besar dari ledakan yang dihasilkan bom atom Hiroshima.

Baca juga:   Megawati Berharap Korsel dan Korut Semakin Baik secara Politik, Budaya dan Ekonomi

Otoritas Jepang dan Korea Selatan (Korsel) kompak memperkirakan uji coba nuklir terbaru Korut menghasilkan ledakan hingga 100 kiloton. Satu kiloton sama dengan 1.000 ton ledakan TNT.

“Kekuatannya 10 kali atau 20 kali lebih kuat dari (uji coba) sebelumnya. Skala itu berada pada level di mana semua pihak bisa menyebutnya sebagai uji coba bom hidrogen,” kata profesor teknik nuklir di Seoul National University, Kune Y Suh, seperti dilansir Reuters.

Uji coba tersebut merupakan uji coba keenam Korut setelah uji coba nuklir kelima yang digelar pada September 2016.

Uji coba tahun lalu menghasilkan ledakan dengan kekuatan mencapai 10 kiloton, yang memicu gempa bumi 5,04 SR. Sedangkan uji coba nuklir terbaru atau keenam ini memicu dua gempa bumi yang berkekuatan 6,3 SR dan 4,6 SR. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini