JAKARTA, harianpijar.com – Fantastis! Rp20,7 miliar merupakan hitungan awal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap uang suap yang diduga diterima Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan (Kemenhub) nonaktif Antonius Tonny Budiono.
Sejauh ini, angka tersebut merupakan angka suap terbesar yang berhasil diungkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT).
Sementara itu, kata “sangat mengecewakan” diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tindakan Antonius Tonny Budiono. Berkali-kali Presiden Jokowi memberi peringatan tegas agar para pejabat menjauhi segala perilaku koruptif, tapi sepertinya tak juga diindahkan.
“Sangat mengecewakan, sangat mengecewakan,” kata Presiden Jokowi, pada Minggu, 27 Agustus 2017.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi pun menyinggung soal integritas serta moralitas pejabat, dan lagi-lagi, Presiden Jokowi tak kuasa memendam kekecewaannya atas perilaku koruptif itu.
“Ini terkait dengan integritas moralitas dari pejabat kita. Yang sudah ditangkap baik OTT atau Saber Pungli kan sudah bukan puluhan, sudah ratusan atau mungkin bahkan ribuan. Tapi menyangkut orang kan. Ya sangat-sangat mengecewakan,” ungkap Presiden Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Antonius Tonny Budiono diduga menerima suap yang jumlahnya mencapai Rp 20,7 miliar. Dirinya menerima uang suap tersebut dari Adiputra Kurniawan, Komisaris PT Adhiguna Keruktama (AGK), yang mengerjakan pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.
Saat ini, Antonius Tonny Budiono dan Adiputra Kurniawan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Bahkan, KPK juga menggeledah mes tempat tinggal Antonius Tonny Budiono. Dari penggeledahan itu sebanyak 50 benda mulai dari keris hingga tombak disita penyidik KPK.
“Dari mes perwira Ditjen Hubla di Gunung Sahari, hari Jumat (25 Agustus 2017), penyidik menemukan sekitar 5 buah keris, 1 tombak, lebih dari 5 jam tangan, dan lebih dari 20 cincin dan batu akik dengan ikatan yang diduga emas kuning dan putih. Total sekitar 50 item yang disita,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah, Sabtu, 26 Agustus 2017.
Selain itu, mes tersebut digunakan Antonius Tonny Budiono untuk menyimpan uang dengan total Rp18,9 miliar dalam 33 tas. Sedangkan, sisa uang suap sebesar Rp1,174 miliar disebut KPK berada di dalam tabungan Antonius Tonny Budiono.
Uang di dalam 33 tas itu terdiri dari 7 mata uang, yakni dollar Amerika Serikat (USD) berjumlah 479.700, dollar Singapura (SGD) 660.249, Poundsterling (GBP) 15.540, Vietnam Dong (VND) 50.000, Euro 4.200, Ringgit Malaysia (RM) 11.212, dan Rupiah (IDR) berjumlah 5.700.000.000. (nuch/det)