Soal Full Day School, Fahri Hamzah Minta Presiden Jokowi Bela Muhadjir

fahri-2
Fahri Hamzah, dirinya meminta Presiden Jokowi untuk membela program Menteri Muhadjir yang sudah berbuat hal benar.

JAKARTA, harianpijar.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan kebijakan full day school yang dicetuskan Mendikbud Muhadjir Effendy sejatinya bermaksud baik. Lain itu, salah satu tujuannya membantu membangun karakter anak bangsa Indonesia yang lebih baik.

“Idenya itu adalah mengintegrasikan sekolah itu supaya interaksi murid dan guru itu lebih baik. Tapi di saat yang sama, Sabtu-Minggu itu diliburkan supaya interaksi dengan keluarga ‎dan orang tua juga baik. Jadi idenya baik,” kata Fahri Hamzah saat dikonfirmasi di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis 17 Agustus 2017 kemarin.

Lebih lanjut, ditegaskan Fahri Hamzah, full day school juga dapat mengintegrasikan sekolah supaya interaksi murid dan guru lebih baik.

Baca juga:   Fahri Hamzah: Juru Bicara Jangan Ngomong Kalau Tak Diperintah Presiden

“Ya kan sekarang ini anak-anak kita dirampas oleh gadget, TV, macam-macam pergaulan yang tidak-tidak, dan akhirnya tumbuh bangsa yang tidak punya karakter yang gampang kena narkoba, dan sebagainya. Itu obatnya ya full day school itu,” tegas Fahri Hamzah.

Karena itu, dikatakan Fahri Hamzah, dirinya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membela program Menteri Muhadjir Effendy yang sudah berbuat hal benar.

“Dia (Jokowi) jangan diam-diam, kasihan Pak Menteri. Dia sudah melakukan hal yang benar, harus dibela dong. Bahwa ada masyarakat yang nggak setuju, ya nggak apa-apa. Bisa dibikin beragam,” kata Fahri Hamzah.

Baca juga:   Kapolri Sebut Orang Tua 'Ringgo' Penghina Jokowi Anggota Ormas yang Akan Dibubarkan

Selain itu, Fahri Hamzah juga tidak setuju jika dikatakan bahwa full day school bisa mematikan madrasah diniyah. Karena, menurutnya madrasah diniyah dan sekolah formal bisa saling melengkapi dengan adanya kebijakan full day school.

Lain itu, pendidikan formal bisa diajarkan kepada siswa pada siang hari, sedangkan pelajaran madrasah Diniyah pada sore hari.

“Ya udah gabung aja. Artinya dua-duanya tetap bisa ada. Nggak harus dihentikan karena nggak ada paksaan juga,” tandas Fahri Hamzah.

SUMBERTribunnews

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini