Novel Baswedan: Tidak Perlu Takut Sekalipun Diancam Akan Dibunuh

novel-mata-rusak-2
Novel Baswedan, ingin menularkan semangat kepada kawan-kawan pejuang lainnya, tidak ada masalah, jangan takut sama mafia, jangan takut sama orang-orang, siapa pun.

JAKARTA, harianpijar.com – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan kiat-kiat untuk tetap bersemangat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Lain itu, dirinya juga menegaskan, tidak perlu takut terhadap siapa pun yang melakukan korupsi, bahkan sekali pun diancam dihabisi.

“Saya ingin menularkan semangat kepada kawan-kawan pejuang lainnya, tidak ada masalah, jangan takut sama mafia, jangan takut sama orang-orang, siapa pun. Baik dia menggunakan senjata, menggunakan apa pun jangan takut, karena apa? Dia juga manusia, tidak bisa berbuat apa-apa, dia lemah,” kata Novel Baswedan kepada Antara di Singapura, Rabu 16 Agustus 2017 kemarin.

“Bagi saya, ancaman terberat adalah ketika saya berbuat buruk, ketika saya berbuat buruk dan Allah mentakdirkan keburukan untuk saya, maka celakalah saya,” lanjut Novel  Baswedan.

Baca juga:   Diminta Mundur dari Jabatan Menko Polhukam, Mahfud MD: Memang ICW Itu Siapa

Sementara, juga dikatakan Novel Baswedan, meski pemberantasan korupsi di Indoensia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Namun, dirinya meyakini Tuhan dapat menolong orang-orang yang berusaha memberantas korupsi itu.

“Korupsi di Indonesia sedemikian parahnya, tapi janganlah takut, segala sesuatu yang terjadi itu karena kehendak Allah dan kehendak Allah itu pasti baik. Manusia yang banyak kelemahannyalah yang tidak paham bahwa kehendak itu baik. Ketika itu terjadi maka saya bisa berkeyakinan bahwa saya mengambil jalan terbaik untuk diri saya dengan begitu saya akan kuat,” kata Novel baswedan.

Selain itu, Novel Baswedan juga menegaskan, penilaian bahwa orang-orang yang punya banyak uang dan kekuasaan besar dapat berbuat apa pun di Indonesia adalah salah.

“Oh, hal itu tidak benar, karena sebenarnya Allah yang Maha Kuasalah yang menguasai segala sesuatu dan menentukan segalanya,” tegas Novel Baswedan.

Baca juga:   37 Pegawai KPK Mundur, Demokrat: Ambil Hikmah, Lakukan Evaluasi

Seperti diberitakan, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara sepeda motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017, seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan.

Selain itu, mata Novel Baswedan mengalami kerusakan sehingga dirinya harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

Sedangkan, Kamis 17 Agustus 2017 hari ini, Novel Baswedan rencananya melakukan operasi besar di mata kirinya. Operasi yang disebut operasi artifisial itu rencananya juga membutuhkan pemulihan selama dua bulan ke depan.

Bahkan, setelahnya akan dilanjutkan operasi lain untuk memasang lapisan artifisial di mata kirinya sehingga total tiga bulan selanjutnya Novel Baswedan harus fokus pada pengobatannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini