Terkait Ambang Batas Pencapresan, Fadli Zon: 20 Persen Menyulitkan dan Terlalu Tinggi

Fadli-Zon
Fadli Zon. (foto: google images)

JAKARTA, harianpijar.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan presidential threshold sebesar 20 persen akan menyulitkan partai dukungan suara kecil. Lain itu, menurutnya dibanding negara lain, syarat 20 persen terlalu tinggi.

“20 persen memang menyulitkan, itu debatable memang Indonesia tertinggi di banding negara-negara lain, tidak ada yang 20 persen,” kata Fadli Zon usai acara di Gedung Theater Jakarta, Cikini, Jakarta, Sabtu 29 Juli 2017.

Baca juga:   Anggota DPD RI Asal Bengkulu, Sepakat Perjuangkan Penambahan Kursi Pada Pemilu 2019

Lebih lanjut, ditegaskan Fadli Zon, dirinya sendiri menyayangkan tanggapan dari Presiden Joko Widodo serta menterinya terkait dengan ambang batas tersebut.

Sementara, Presiden Joko Widodo mengatakan, persoalan ambang batas pencapres sebesar 20 persen tersebut baru diramaikan saat ini, padahal di dua pemilu sebelumnya sudah pernah diterapkan.

“Itu poinnya di situ, jadi bagaimana mungkin presiden threshold pemilu yang sudah dipakai pada satu pemilu, harusnya dipakai lagi sementara,” tegas Fadli Zon.

Baca juga:   Pakar Hukum: Presiden Miliki Peluang untuk Menggagalkan RUU KPK

Selanjutnya, dikatakan Fadli Zon, dirinya juga menilai, berdasarkan ketentuan UU Pemilu, hal ini tidak adil. “Konfirgasi paprol berubah itu loh jadi masalah sederhana, bukan 20 persen,” tandas Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR itu.

SUMBERdetik

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini