Novel Baswedan Punya Surat Berisi Daftar Penyidik KPK yang Akan Dihabisi

novel-mata-rusak-2
Novel Baswedan, menunjukkan kertas surat rahasia yang berisi tentang nama penyidik KPK, alamat rumah, sampai rute perjalanan pulang dan pergi.

JAKARTA, harianpijar.com – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan oknum polisi yang melakukan teror orangnya itu-itu saja. Lain itu, Novel Baswedan yang telah menjadi korban teror air keras mengatakan punya informasi soal teror terhadap penyidik KPK.

“Ada beberapa teror yang dilakukan oleh orang-orangnya itu-itu saja sebetulnya. Sebetulnya kalau petinggi Polri memandang untuk diperbaiki, itu lebik baik, karena orangnya itu-itu juga. Itu yang membikin rusak Polri malah. Kalau itu mau diperbaiki, banyak kok bukti-buktinya di KPK. Ada beberapa yang melakukan teror, baik itu melalui telepon, teror-teror lainnya, dan lain-lainnya. Saya merasa tidak berkapasitas untuk menyampaikan,” kata Novel Baswedan saat diwawancara Najwa Shihab dalam program acara Mata Najwa, tadi malam.

Selanjutnya, Novel Baswedan, menunjukkan kertas surat rahasia yang berisi tentang nama penyidik KPK, alamat rumah, sampai rute perjalanan pulang dan pergi. Di antara nama penyidik yang jadi target yaitu Novel Baswedan sendiri.

Baca juga:   Soal Hak Angket KPK, Said Aqil: Itu Urusan DPR Saya Nggak Ikut Campur

“Saya pernah mendapat surat. Tapi ini surat saya tunjukkan ke Mbak Najwa, tidak untuk diperlihatkan ke publik karena ada nama-nama penyidik. Saya mendapatkan surat, kertas, yang tulisannya adalah nama-nama penyidik, disebutkan identitas, disebutkan alamat, disebutkan rute pulangnya, dan lain-lain. Ini diberikan oleh seorang perwira Polri untuk seseorang untuk dilakukan eksekutor. Itu berbahaya sekali,” jelas Novel Baswedan.

Selain itu, dalam surat tersebut, bahkan sampai ditulis alamat rumah lama dan baru penyidik KPK, sampai nomor ponsel. Apakah data ini diberikan untuk mencari eksekutor agar menghabisi penyidik KPK?

“Saya nggak tahu, barangkali mau disapa (Novel tertawa). Saya melihat ini upaya terorlah yang dilakukan. Saya melihat ya bisa dihabisi, bisa ditabrak,” kata Novel Baswedan.

Sementara, dalam wawancara tersebut, Novel Baswedan terlihat segar dan optimistis. Hanya matanya yang terlihat kurang baik, terutama pada mata sebelah kiri. Kornea mata sebelah kiri Novel Baswedan luka parah akibat disiram air keras oleh eksekutor lapangan.

Baca juga:   Fahri Hamzah Setuju dengan Jokowi Soal Mundurnya Saut Situmorang dari Wakil Ketua KPK

Lain itu, Novel Baswedan kemudian menyontohkan fakta yang pernah terjadi padanya. Dirinya pernah ditabrak di tengah jalan.

“Saya beberapakali ditabrak dan penabrakan itu setelah saya cek dengan CCTV, saya dapatkan bukti bahwa penabrakan itu dilakukan dengan sengaja. Setelah saya melihat contoh kertas ini, itu menunjukkan bahwa hal-hal seperti ini terjadi,” ucap Novel Baswedan.

Sedangkan, dikatakan Novel Baswedan, jika dibentuk tim pencari fakta gabungan untuk mengungkap kasusnya, dirinya akan memberikan bukti-bukti. Namun, dirinya tidak akan memberikan bukti ke penyidik polisi karena pesimitis berani menindaklanjuti.

“Ini penting untuk saya sampaikan. Kalau dibentuk tim gabungan pencari fakta, saya akan berikan fakta-fakta seperti ini. Tapi kalau cuma disampaikan kepada penyidik, menangkap perkara terkait teror ke saya saja nggak berani, bagaimana dengan perkara yang begini,” tandas Novel Baswedan.

SUMBERSuara

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini