Presiden Bertemu Petinggi Parpol, Johnny: Saya Enggak Tahu Sampai Sana PAN Enggak Ada

Johnny-G-Plate
Johnny G Plate. (foto: SwaraSenayan)

JAKARTA, harianpijar.com – Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi pendukung pemerintah Jokowi-JK nasibnya kini di ujung tanduk. Lain itu, partai koalisi mengecam keras langkah politik PAN meninggalkan ruang sidang paripurna saat hendak dilakukan voting revisi Undang-Undang Pemilu, Jumat 21 Juli 2017 lalu.

Menurut Anggota DPR Fraksi PAN Yandri Susanto, dirinya ditunjuk menyampaikan sikap fraksi partai berlambang matahari tersebut. Ditegaskan, Yandri Susanto, sejak awal fraksinya sepakat dengan musyawarah mufakat untuk penentuan lima isu krusial UU Pemilu. Namun, karena musyawarah mufakat menemui jalan buntu, maka fraksinya memutuskan menolak ikut voting.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut melontarkan sindiran halus terhadap PAN. Presiden menceritakan saat bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sehari sebelum sidang paripurna di DPR.

Menurut Presiden Jokowi, dalam pertemuan itu PAN menyampaikan dukungan terhadap usulan pemerintah di RUU Pemilu. Salah satunya soal ambang batas calon presiden atau presidential threshold pada kisaran 20-25 persen. Namun kenyataannya justru PAN balik badan.

“Sehari sebelum (sidang paripurna) kan kita sudah ketemu dan akan solid di partai pendukung pemerintah,” kata Presiden Jokowi.

Bahkan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menginginkan partainya bersikap tegas dengan pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, salah satunya dengan menarik kader PAN yang kini berada di lingkaran kabinet kerja.

Lain itu, Amien Rais menginginkan Asman Abnur mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). “Saya usul supaya Asman Abnur segera keluar dari kabinet. Titik,” tegas Amien Rais.

Baca juga:   Gerindra Merapat ke Pemerintahan, Analis: Diprediksi NasDem Tetap Bertahan

Sementara, Presiden Jokowi juga memberi sinyal mulai menjauhi PAN. Presiden Jokowi pada Senin 24 Juli 2017 sore menerima petinggi partai dan anggota DPR di Istana Negara. Diketahui, anggota DPR itu berasal dari koalisi pendukung pemerintah. Namun tidak ada perwakilan PAN yang tampak hadir.

Selanjutnya, para petinggi parpol tersebut diantaranya Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto, Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng, Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati, Ketua Fraksi PKB Ida Fauziah, Bendahara Fraksi Golkar Robert J Kardinal, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, anggota DPR Fraksi PPP Amir Uskara dan anggota Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon.

Dalam pertemuannya, mereka membahas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 1 tahun 2017 tentang akses informasi keuangan dan Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Sedangkan, saat menerima anggota DPR tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. “Membicarakan Perppu keterbukaan informasi dan Perppu ormas agar Perppu itu disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tak disalahtafsirkan,” kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate.

Lebih lanjut, ditegaskan Johnny G Plate, dirinya berpandangan, kedua Perppu tersebut diterapkan untuk kepentingan negara. Dalam pertemuan, Presiden Jokowi juga menyampaikan pendapatnya bahwa kedua Perppu itu sangat penting untuk menyelamatkan negara. “Kita sepaham dengan Presiden,” tegas Johnny G Plate.

Baca juga:   Jokowi: Parpol di Koalisi Indonesia Kerja Sudah Cukup

Selain membahas dua Perppu di atas, anggota DPR dan Presiden Jokowi sepakat menjaga koalisi pemerintah. Presiden Jokowi mengaku memantau seluruh perkembangan yang terjadi di DPR.

“Presiden mengatakan beliau mengikuti perkembangan pembahasan di DPR baik melalui menterinya maupun menyaksikannya sendiri di televisi. Presiden memberikan apresiasi kita berkembang dinamis,” kata Johnny G Plate.

Sementara, anggota DPR dari fraksi PAN tidak ambil bagian dalam pertemuan ini. Padahal PAN adalah partai koalisi pemerintah. Untuk itu, Johnny G Plate mengaku tidak tahu alasan anggota DPR dari fraksi PAN tidak terlibat dalam kesempatan ini.

“Saya enggak tahu sampai sana PAN enggak ada,” kata Johnny G Plate.

Sementara, menurut Yandri Susanto, PAN tidak diundang oleh Presiden Jokowi untuk menghadiri pertemuan pimpinan fraksi di Istana Negara. Karena itu, Yandri Susanto juga mengatakan, dirinya justru menghadiri undangan dari salah satu stasiun televisi swasta.

“Enggak tahu, saya nggak tahu. Saya mau live di TV, sudah on the way,” kata Yandri Susanto.

Lain itu, juga dijelaskan Yandri Susanto, pihaknya tidak mendapat pemberitahuan dalam bentuk apapun terkait pertemuan tersebut. “Saya enggak terima undangan kok. SMS nggak ada, apa enggak ada,” tandas Yandri Susanto.

SUMBERMerdeka

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini