Kemenpora Hentikan Aliran Dana Untuk Ormas

Imam-Nahrawi
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. (foto: google images)

JAKARTA, harianpijar.com – Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghentikan aliran dana untuk berbagai organisasi massa atau ormas kepemudaan sampai adanya kejelasan.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, hal demikian merupakan tindaklanjut dari langkah pemerintah atas Perppu Ormas tersebut.

“Pemerintah sudah mengambil keputusan ormas kepemudaan dan Menpora tidak akan bantu lagi. Sampai ada klarifikasi dan penjelasan, ini sebagai tindaklanjut ketegasan pemerintah dengan Perppu Ormas kemarin,” kata Imam Nahrawi di Jakarta, Minggu 23 Juli 2017.

Lebih lanjut, ditegaskan Imam Nahrawi, pemerintah sudah melakukan identifikasi terhadap hal tersebut. Tidak hanya Kemenpora, identifikasi terhadap ormas juga dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM begitu juga Kementerian Dalam Negeri.

“Kami lebih kepada program, nah misal dari Kementerian benar mereka anti Pancasila maka kami tidak akan memberikan fasilitas,” tegas Imam Nahrawi.

Baca juga:   Jika Perppu Ditolak DPR, Pembubaran Ormas Tetap Sah dalam Hukum

Selanjutnya, juga dikatakan Imam Nahrawi, pemerintah telah memiliki tolak ukur terhadap ormas yang memiliki unsur anti Pancasila. Pertama, melihat dasar atau azas, gerakan, program hingga rekomendasi, baik dari Kemenkumham serta Kemendagri.

Selain itu, Imam Nahrawi juga menjelaskan, jumlah organisasi yang didukung, sebanyak 176. Namun, menurutnya besaran dana juga bervariatif, tidak terlalu besar, tergantung kebutuhan. Biasanya dana bakal digunakan oleh ormas untuk bermacam kegiatan, dari mulai rapat hingga pelatihan kepemimpinan.

Kemudian, dikatakan Imam Nahrawi, sampai akhir tahun ini Kemenpora sendiri sudah menyiapkan sedikitnya Rp 1 miliar untuk kegiatan ormas. Lain itu, meski dana sudah dihentikan, dirinya belum menjelaskan akan kemana dana tersebut dialihkan.

Baca juga:   Terancam Perppu Ormas, HTI dan Persis Mengadu Ke Fadli Zon

“Rp 1 miliar untuk tahun ini bagi mereka. Untuk acara mereka, rapat pimpinan, rapat kerja, munas kongres atau latihan kepemimpinan,” kata Imam Nahrawi.

Sementara, Imam Nahrawi juga mengatakan, tantangan terbesar di tanah air ialah pemuda kini menjadi objek dari seluruh isu negatif, dari radikalisme, intoleransi, narkotika hingga terorisme. Sehingga Imam Nahrawi meminta, kepada semua pihak bergotong royong menolak atau memberi penyadaran.

“Soal nyata di depan mata toleransi dan radikalisme. Itu tumbuh karena ketidakpedulian pemuda, termasuk kita,” kata Imam Nahrawi.

Namun, menurut Imam Nahrawi, ketidakpedulian itu terjadi secara langsung atau bahkan terdapat perubahan yang diperoleh dari berbagai informasi tak berimbang.

“Menjadi penting partai politik dan sebagainya bahwa tidak cukup hanya menguatkan konsolidasi, radikalisme dan toleransi. Penting untuk disebarluaskan bahayanya,” tandas Imam Nahrawi.

SUMBERCNN Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini