JAKARTA, harianpijar.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjelaskan dugaan sementara motif peletak bendera ISIS dan ancaman di Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ada kemungkinan pelaku ingin melakukan provokasi.
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul, motif peletak bendera ISIS, ada kemungkinan pelaku ingin melakukan provokasi.
“Kemungkinan pertama adalah mereka sendiri yang memang ingin melakukan provokasi,” kata Kombes Martinus Sitompul saat dikonfirmasi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.
Selain itu, ditegaskan Kombes Martinus Sitompul, dirinya menduga aksi teror tersebut dilakukan oleh orang-orang yang iseng. Terakhir, mencoba memanfaatkan situasi pasca-serangan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta.
“Tiga hal ini tentu yang harus kita waspadai,” tegas Kombes Martinus Sitompul.
Sementara, juga dikatakan Kombes Martinus Sitompul, Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini. Lain itu, dirinya berharap ada CCTV yang bisa merekam pelaku yang mengancam membuat Jakarta seperti Kota Marawi, Filipina.
“Saya kira pemerintah, kepolisian, TNI, dan masyarakat sangat kuat untuk menolak hal tersebut,” kata Kombes Martinus Sitompul.
Sedangkan, selembar bendera yang diduga merupakan lambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditemukan terpasang di pagar depan kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pemasangan atribut ini ditemukan pada Selasa pagi, 4 Juli 2017.
Selain ditemukannya bendera berlambang ISIS, polisi juga menemukan botol air mineral satu liter yang di dalamnya terdapat sepucuk surat berisi ancaman. Polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait dengan peristiwa ini.