JAKARTA, harianpijar.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta setiap anggota polisi lebih meningkatkan kewaspadaan, setelah serangkaian aksi teror yang menargetkan polisi.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, diimbau setiap anggota polisi selalu membawa senjata, bahkan saat melakukan salat sekalipun.
“Iya (diimbau untuk bawa senjata), tapi yang laras pendek ya, bukan panjang,” kata Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 1 Juli 2017.
Lebih lanjut, ditegaskan Irjen Setyo Wasisto, sudah ada SOP soal senjata anggota Polri. Lain itu, menurutnya sebagian anggota Brimob yang menjalankan salat Isya di Masjid Falatehan, TKP penusukan, juga membawa senjata sehingga bisa menembak pelaku.
“Kan udah ada kemarin (yang membawa senjata), makanya langsung ditangkap. Kalau nggak kan nggak ketangkep tuh,” tegas Irjen Setyo Wasisto.
Selanjutnya, Irjen Setyo Wasisto juga mengatakan, dirinya juga kerap membawa senjata saat salat. Hal itu dilakukan untuk keselamatan dan keamanan.
“Saya juga kalau salat bawa senjata, kemarin pas salat bawa senjata,” kata Irjen Setyo Wasisto.
Selain itu, juga dijelaskan Irjen Setyo Wasisto, dalam SOP harus ada polisi yang membawa senjata saat di lapangan. Semua harus saling melindungi.
“Ya SOP ada minimal dua orang, kalau di lapangan minimal harus ada yang bawa senjata. Kalau yang tidak ada senjata inventaris ya temannya (yang bawa) kan ada buddy system, saling melindungi, saling bertukar informasi,” tandas Irjen Setyo Wasisto.