Panglima: TNI Mau Sukses Harus Dekat Dengan Pemuka Agama

Panglima-TNI-Jenderal-Gatot-Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (foto: VIBIZMEDIA/RULLY)

JAKARTA, harianpijar.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dijiwai nilai-nilai agama. Pasalnya, para pejuang yang memperjuangkan kemerdekan Indonesia pada dasarnya adalah para pejuang yang berlatar belakang agama yang kuat.

“Jenderal Besar Sudirman, Panglima TNI pertama, beliau juga seorang guru agama yang taat beribadah.  Anak buahnya sering memanggilan dengan sebutan Kyai,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo dalam siaran pers, Kamis 22 Juni 2017.

Menurut Jenderal Gatot Nurmantyo, dirnya juga mencontohkan peranan tokoh agama dalam peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945, dimana TNI baru berumur satu bulan dan belum mempunyai senjata modern untuk menghadapi tentara Sekutu.

Baca juga:   Gatot Ngaku Pernah Diajak Turunkan AHY, Penggagas KLB: Halusinasi Aja Itu

KH Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa Jihad Fisabilillah agar para umat Islam, khususnya para santri yang dipimpin seorang Ulama bernama Kyai Abbas kembali turun gunung berjuang melawan tentara Sekutu.

“Ini yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat bahwa yang memimpin perlawanan terhadap Sekutu pada 10 November 1945 di Surabaya adalah Kyai Abbas dari Pesantren Buntet,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo.

Baca juga:   Di Mabes TNI, Megawati Ingatkan Prajurit Jangan Berpolitik

Lebih lanjut, ditegaskan Jenderal Gatot Nurmantyo, karena itu dirinya mengingatkan para prajurit TNI dimanapun bertugas harus selalu menjaga hubungan baik dengan para ulama dan pemuka agama lainnya untuk mengamankan bangsa ini.

“Kalau TNI mau sukses dalam menjalankan tugas pokoknya maka harus selalu dekat dengan pemuka-pemuka agama. Itu kuncinya,” tandas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

SUMBERRepublika

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini