Dewan Masjid Indonesia Sesalkan Khotbah Jumat Jadi Sarana Ujaran Kebencian

sekjen-Dewan-masjid
Imam Addaruquthni, masjid bukan untuk mengalirkan faham-faham sektarian atau kelompok kerena bersifat akomodatif menampung semua umat Islam.

JAKARTA, harianpijar.com – Dewan Masjid Indonesia (DMI) cukup menyesalkan adanya temuan 60 persen khotbah Jumat salah satu masjid di Jakarta berisikan ujaran kebencian. Lain itu, khotbah tersebut dinilai melenceng dari nilai-nilai pesan khotbah yang seharusnya menyampaikan pesan kedamaian.

Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni mengatakan, sejatinya fungsi dan peran masjid adalah sarana untuk memperkuat harmoni di masyarakat. Salah satunya melalui khotbah yang membawa pesan perdamaian demi kesatuan umat.

Baca juga:   JK Berharap Masjid Tak Dimanfaatkan untuk Pertentangan Politik

“Masjid bukan untuk mengalirkan faham-faham sektarian atau kelompok kerena bersifat akomodatif menampung semua umat Islam,” kata Imam Addaruquthni saat dihubungi, Jumat 16 Juni 2017.

Lebih lanjut, dijelaskan Imam Addaruquthni, pandangan-pandangan yang disampaikan khatib di dalam masjid harus bersifat common sense atau pandangan umum. Sebab, pada awal sejarahnya pun keberadaan masjid berperan besar terhadap persatuan dan kesatuan umat.

“Lebih memperkukuh hubungan antar sesama bukan melakukan degradasi atau pemisahan kelompok. Jadi kita ikut menyayangkan bila benar-benar ada penelitian yang menyimpulkan seperti itu,” jelas Imam Addaruquthni.

Baca juga:   Di Semarang, Acara Budaya Cap Go Meh Akan Digelar di Masjid Agung

Namun, disisi lain Imam Addaruquthni, Dewan Masjid Indonesia pun meminta penelitian tentang khuotbah Jumat berisi ujaran kebencian perlu diadakan kajian mendalam sebelum dipublikasikan. Perlu ada forum grup diskusi untuk membahas permasalahan ini.

“Penelitian ini salah bisa juga, kalau itu benar juga memprihatikan,” tandas Imam Addaruquthni.

SUMBERMetrotvnews

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini