JAKARTA, harianpijar.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menilai langkah membawa-bawa agama dalam politik, menawarkan surga di lapangan kampanye merupakan sikap paling jahat.
“Bawa-bawa agama, Tuhan disuruh kampanye, ditawarkan surga di lapangan kampanye, dijual, itu yang paling jahat kalau sudah agama dijadikan kepentingan politik,” kata Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu 14 Juni 2017.
Menurut Said Aqil Siroj, dirinya menyerukan agar seluruh pihak menghentikan sikap membawa-bawa agama dalam politik. Apalagi ketika ditujukan hanya bagi keuntungan sesaat kelompok tertentu.
Selanjutnya, ditegaskan Said Aqil Siroj, dirinya juga menyerukan agar semua pihak menghentikan penyebaran berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian. Hal itu, hanya akan memecah belah anak bangsa.
“Mudah-mudahan setelah ada undang-undang yang mengatur tentang penyebaran berita bohong, bisa mengurangi itulah,” tegas Said Aqil Siroj.
Lebih lanjut, dikatakan Said Aqil Siroj, dirinya menyampaikan pandangannya ini karena Indonesia bakal menjalani pemilu legislatif dan pemilihan presiden serentak untuk pertama kalinya di 2019 mendatang.
“Situasi panasnya seperti apa itu sosial masyarakat. Antar partai saja ribut misalnya, belum kalau sama-sama punya capres. Saya berdoa mudah-mudahan enggak ada apa-apa dan berjalan baik,” tandas Said Aqil Siroj.