JAKARTA, harianpijar.com – Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan persoalan kemiskinan di Bengkulu bukan perkara yang baru. Lain itu, kemiskinan dinilai sudah menjadi masalah yang tidak pernah bisa diselesaikan selama belasan tahun.
“Persoalan kemiskinan, ini sudah akut karena sudah belasan tahun,” kata Ridwan Mukti kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017 kemarin.
Terkait hal tersebut, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dalam rapat koordinasi terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersama sejumlah menteri di Istana Negara, menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur konektifitas lima jalan di Provinsi Bengkulu.
Menurut Ridwan Mukti, pembangunan di Bengkulu selama ini masih dipegang oleh pemerintahan daerah. Namun, dirinya ingin pembangunan bisa menggunakan jasa swasta di masa mendatang. Karena, dirinya berpandangan investor akan datang membangun infrastruktur dasar bila diberi ruang buat membangun.
“Private sektor akan masuk kaau infrastruktur dasar dan strategis dibangun,” kata mantan Bupati Musi Rawas, Sumatera Selatan itu.
Lebih lanjut, ditegaskan Ridwan Mukti, dirinya juga berencana memperbaiki beberapa proyek strategis nasional yang ada di Bengkulu. Menurutnya, proyek yang bisa masuk daftar perbaikan yakni, pembangunan lima ruas jalan yang menghubungkan empat provinsi, empat jalur kereta api, pelabuhan di empat titik, tiga kawasan industri terkait pelabuhan, terminal bandara, dan jaringan pembangkit listrik.
Sementara, terkait jalur kereta api yang ingin dibangun antara lain, kereta jalur Sumatera Selatan-Bengkulu, Jambi-Bengkulu, Lampung-Bengkulu.
“Dengan ada jalur kereta ke Bengkulu bisa jadi outlet logistik,” tegas Ridwan Mukti.
Namun, menurut Ridwan Mukti, pembangunan rel masih sebatas usulan. Karena itu, dirinya berharap usulan bisa diterima buat mengentaskan angka kemiskinan yang mencapai 17,3 persen dan membuat masyarakat Bengkulu tidak lagi terisolasi.
“Kalau enggak dibangun akses utara, tengah, selatan maka Bengkulu tetap terisolasi,” tandas Ridwan Mukti yang juga politisi Partai Golkar itu.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menindaklanjuti pembangunan infrastruktur konektifitas lima jalan di Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut, merupakan satu dari sekian hasil rapat koordinasi terbatas antara Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersama sejumlah menteri dan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti di Istana Negara, Rabu 31 Mei 2017 kemarin.