
JAKARTA, harianpijar.com – Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengimbau kritik yang ditujukan kepada pemerintah dilakukan secara proporsional. Lain itu, imbauan itu disampaikan menanggapi maraknya tudingan-tudingan bohong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Teten Masduki, ada tiga isu yang secara masif diarahkan kepada Presiden Jokowi dan tujuannya, untuk membentuk opini masyarakat.
“Saya melihat ada tiga isu artifisial yang diarahkan ke Istana, ke pemerintah. Satu, anti-Islam, kedua antek China, ketiga pro-PKI,” kata Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2017 kemarin.
Lebih lanjut, ditegaskan Teten Masduki, berita-berita bohong tidak hanya mengotori demokrasi, namun juga tidak produktif di tengah usaha pemerintah menjalankan roda pembangunan nasional.
“Ini menurut saya sebaiknya dihentikan, ini tidak produktif demokrasi kita dikotori oleh isu-isu yang tidak benar. Lebih baik diarahkan masyarakat ke hal yang produktif,” tegas Teten Masduki yang juga mantan aktivis antikorupsi itu.
Selain itu, dikatakan Teten Masduki, pemerintah terbuka dengan segala kritik sepanjang menyangkut kinerja maupun program kerja. Kritik tersebut berguna untuk semakin melecut pemerintah agar lebih produktif membangun program-program kesejahteraan masyarakat.
Sementara, Teten Masduki juga mengatakan, kepada pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong meminta hal itu diselesaikan melalui jalur hukum secara proporsional. Lain itu, kasus yang dialami Bambang Tri Mulyono, penulis buku Jokowi Undercover dan Alfian Tanjung, merupakan contoh pihak-pihak yang mengkritik melalui berita bohong.