JAKARTA, harianpijar.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melansir, kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) mundiriyah (wilayah) Bandung Raya sebagai kelompok di balik serangan dua bom bunuh diri dengan target polisi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017 lalu. Lain itu, dua pelaku, Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Syukri, merupakan anggota kelompok tersebut.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, anggota kelompok tersebut terlibat bom di Cicendo dan perencanaan serangan bom ke pospol Pasar Senen, Jakarta Pusat, Mapolda Jawa Barat, serta beberapa kantor polisi dan pospol di Jawa Barat.
Lebih lanjut, ditegaskan Jenderal Tito Karnavian, Densus 88 Antiteror Polri sempat menggerebek empat terduga teroris di rumah apung Waduk Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat, pada 25 Desember 2016 silam.
Keempat terduga teroris, yakni Rijal alias Abu Arham (29), Ivan Rahmat Syarif (28), Abu Sofi alias Abu Azis alias Mas Brow, dan Abu Faiz. Sementara, dua nama terakhir tewas ditembak karena melawan saat digerebek di rumah apung.
“Sejumlah pelaku ada yang tertangkap dan tertembak mati. Mereka merencanakan serangan teror ke pospol lalu lintas di simpang lima Pasar Senen, Jakarta Pusat, tapi gagal,” kata Jenderal Tito Karnavian dalam keterangan pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 26 Mei 2017 kemarin.
“Sisa kelompok ini merencakan serangan ke Polda Jawa Barat di Bandung dan pos-pos lalu lintas. Tapi, bom yang disiapkan prematur dan meledak duluan di Taman Pandawa, Cicendo. Pelaku masuk kelurahan dan dilakukan pengepungan dan tertembak mati karena melawan,” tandas Kapolri Jenderal Tito Karnavian.