Djarot: Akan Jadwalkan Pertemuan Dengan Anies-Sandi, Tim Sinkronisasi Diurus Sekda DKI dan Bappeda

Djarot Saiful Hidayat, memastikan akan menjadwalkan pertemuan dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Untuk tim sinkronisasi, langsung ke Bappeda dan Sekda.

JAKARTA, harianpijar.com – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan akan segera menjadwalkan pertemuan antara dirinya dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun, urusan dengan tim sinkronisasi akan diambil alih oleh Sekda DKI dan Bappeda.

Menurut Djarot Saiful Hidayat, dirinya memastikan akan menjadwalkan pertemuan dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Untuk tim sinkronisasi, langsung ke Bappeda dan Sekda.

“Pak Anies-Sandi sudah kirim surat ke kami untuk beraudiensi, tentu saja kita akan agendakan dengan menyesuaikan dengan jadwal kita berdua, sedangkan tim sinkronisasi itu dia langsung ke Bappeda dan Sekda karena kita lebih banyak di tatanan kebijakan,” kata Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta, Senin 22 Mei 2017.

Baca juga:   Fahri Minta Anies-Sandi Teruskan Program Bagus Ahok-Djarot

Lebih lanjut, secara singkat ditegaskan Djarot Saiful Hidayat, dirinya menekankan nantinya urusan teknis dan masukan-masukan akan diurus oleh Sekda DKI dan Bapedda.

“Kalau urusan teknis biar diurus Sekda dan Bappeda, supaya sama-sama jalannya,” tegas Djarot Saiful Hidayat.

Selain itu, Djarot Saiful Hidayat juga menjelaskan, alasan pembagian tugas ini, karena saat ini tugas kerjanya menjadi lebih banyak. Dengan kondisi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang masih ditahan, beban tugasnya pun menjadi cukup berat.

Baca juga:   Djarot Rencana Galang Dana Dari Relawan Ba-Dja, Untuk Ringankan Beban Pengobatan Jupe

“Karena tugas saya kan juga cukup padat, dua fungsi diambil alih, di mana Pak Ahok masih di tahanan,” jelas Djarot Saiful Hidayat.

Sementara, Djarot Saiful Hidayat juga mengingatkan, agar situasi ini tetap dikawal untuk mencegah timbulnya permasalahan. Apalagi nantinya yang akan menandatangani KUA-PPAS sebagai draft final program selama menjabat adalah dirinya sendiri, sedangkan R-APBD ditandatangani oleh Anies-Sandi.

“Saya tidak mau apa yang masuk KUA-PPAS sebagai penjabaran dari RKPD dan RPJMD itu kemudian dipersoalkan di kemudian hari. Saya tidak mau yang saya tanda tangan kalau ada apa-apa dipersoalkan,” tandas politisi PDI Perjuangan itu.

SUMBERdetik

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini