
BALI, harianpijar.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kehadirannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kedua PDI Perjuangan, yang digelar di Bali.
Menurut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan hal tersebut sangat dipahami karena agenda Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara.
“Kami melakukan komunikasi yang intens dengan Bapak Presiden. Bahkan sebelum Rakernas, saya juga ditugaskan oleh Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri),” kata Hasto Kristiyanto usai acara Rakernas II PDIP di Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Bali, Minggu 21 Mei 2017 malam.
Lebih lanjut, ditegaskan Hasto Kristiyanto, pengurus pusat dan daerah PDIP sudah tahu akan agenda Presiden Joko Widodo saat rakernas dibuka Sabtu 20 Mei 2017 kemarin. Walau begitu, komunikasi antara PDIP dan Presiden Joko Widodo tetap jalan.
“Dan kami sangat memahami skala prioritas dan tugas-tugas dari Bapak Presiden, mengingat ada undangan 20 Mei 2017 untuk KTT di Arab Saudi dan itu sangat penting dan strategis,” tegas Hasto Kristiyanto.
“Sehingga dengan komunikasi politik yang intens tersebut, baik program pemerintah maupun kepartaian dapat bersinergi. Sejatinya pemerintahan Pak Jokowi adalah pemerintahan yang menjabarkan Trisakti Bung Karno,” lanjut Hasto Kristiyanto.
Sementara, terkait tokoh-tokoh PDIP di daerah yang tidak hadir seperti Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan lainnya, menurut Hasto Kristiyanto, karena Rakernas ini hanya untuk pengurus partai di pusat dan daerah.
“Ini memang hanya struktur saja yang datang (rakernas),” tandas Hasto Kristiyanto.