Soal Reklamasi, Menko Kemaritiman Luhut Ditantang Adu Data Reklamasi Oleh Amien Rais

Luhut Binsar Pandjaitan,kami akan undang mereka yang memiliki data kajian reklamasi dan kita minta mereka juga mendengar paparan data yang kami (pemerintah) miliki.

BEIJING, harianpijar.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menyampaikan data reklamasi Teluk Jakarta setelah kajian di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selesai. Lain itu, dirinya berjanji menyampaikan data tersebut secara terbuka.

“Kami akan undang mereka yang memiliki data kajian reklamasi dan kita minta mereka juga mendengar paparan data yang kami (pemerintah) miliki,” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan resmisnya, Selasa, 16 Mei 2017. Lain itu, Luhut Binsar Pandjaitan saat ini tengah menghadiri forum Prakarsa Sabuk dan Jalansutra atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, Cina.

Baca juga:   Luhut: Diyakini Dalang Kerusuhan Aksi 22 Mei Akan Terungkap

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, paling cepat kajian Bappenas untuk reklamasi Teluk Jakarta itu diumumkan setelah masa Hari Raya Idul Fitri, pada Juli 2017. “Akan diumumkan setelah Lebaran,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menantang Luhut Binsar Pandjaitan untuk berdebat soal reklamasi. Selain itu, Amien Rais juga mendorong reklamasi Teluk Jakarta dihentikan atau minimal dihentikan sementara (moratorium).

“Kalau data Pak Luhut menunjukan reklamasi itu mengurangi banjir, ya sudah saya tiarap. Tapi kalau data kami lebih afdol, lebih kuat, tentu Pak Luhut harus hentikan reklamasi,” kata Amien Rais.

Baca juga:   Pengamat: Jika Uang Berasal Dari Soetrisno Bachir, Amien Rais Tak Bisa Dituntut

Sementara, ditegaskan Amien Rais, dirinya khawatir bila proyek reklamasi hanya digunakan untuk memenuhi kepentingan pengembang dan pihak asing, terutama warga negara Cina. Dirinya berujar sudah ada pengembang yang membuat iklan di Hong Kong.

“Reklamasi yang amat sangat nyata begitu, membuat kita jadi bertanya. Mungkinkah kita menyerahkan sebagian tanah air kepada pengembang seperti itu,” tegas Amien Rais.

SUMBERTempo

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini